RBG.ID - Direktur Utama LPP-UKM, Wientor Rah Mada mengatakan ada aplikasi jahat bernama Temu yang akan masuk ke Indonesia.
Temu sendiri merupakan aplikasi yang didukung perusahaan asal China PDD Holdings, yang juga memiliki aplikasi e-commerce Pinduoduo.
Aplikasi Temu digadang-gadang bakal menggantikan TikTok Shop untuk wadah jual-beli online.
Aplikasi itu diduga telah diluncurkan pada September 2022 lalu dan dilaporkan sudah mendominasi di beberapa negara.
Temu baru masuk ke benua Asia di Jepang dan Korea Selatan pada bulan Juli 2023, Filipina pada Agustus 2023, dan Malaysia pada 2023.
Sementara itu, aplikasi Temu di Indonesia belum tersedia tetapi diklaim bisa menghancurkan UMKM lokal.
"Buat saya aplikasi ini (Temu) akan jadi pembunuh massal UMKM lokal yang ada di Indonesia," ujar Wientor Rah Mada di Instagram pribadinya @wrahmada, dikutip pada Senin, 10 Juni 2024.
"Model bisnis dari Temu ini adalah M2C atau manufacture to customer," lanjutnya.
Artinya, barang-barang yang ada di Temu diproduksi di pabrik dan langsung dikirim ke customer di seluruh dunia.
Baca Juga: 3 Potret Centil Gaya Bumil Syahrini Pamer Babybump dengan Ouftit Serba Mahal
Meski sudah ada aturan dari Permendag No 31 Tahun 2023 yang mengatur importasi barang yang ada di e-commerce, ia mengaku cemas dengan adanya isu berbahaya bagi pelaku UMKM.
"Ya cuma saya deg-degan aja, kalau Temu masuk ke Indonesia, apa yang terjadi?," tuturnya.