ekonomi

Terungkap! Ternyata Ini Biang Kerok Banyak Pabrik Besar di Jabar Tutup Pindah ke Jateng dan Ribuan Karyawan Kena PHK

Jumat, 10 Mei 2024 | 09:17 WIB
IlustrasI Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK (Dok. JawaPos.com)

Walaupun begitu, Shinta juga menegaskan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kelangsungan usaha di suatu daerah, tidak hanya dari segi upah tenaga kerja. Contohnya, ketersediaan bahan baku.

 Baca Juga: Jangan di Skip! Kopi Janji Jiwa Lagi Ada Promo Special Buy 1 Get 1 Loh, Cek Ketentuannya di Sini!

Di sisi lain, walaupun sejumlah sektor dihantui badai PHK, Shinta optimistis kondisi tersebut tidak akan separah waktu pandemi Covid-19 melanda.

Adapun saat periode 2022-2023 tercatat sebanyak 1 juta pekerja industri tekstil terkena gelombang PHK.

Ekonomi Indonesia sendiri kini sedang menghadapi banyak tantangan, mulai dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar sampai kenaikan suku bunga. Hal itupun sebagai imbas atas memanasnya geopolitik global, lalu diperparah dengan adanya konflik Israel-Iran.

 Baca Juga: 2.650 Pekerja di Jawa Barat Kena Imbas PHK hingga Maret 2024

"Kami melihat garment-textile itu yang paling pengaruh. Kemarin kalau kita lihat dari segi merumahkan karyawan dan lain-lain, banyak pabrik yang tutup. Tapi menurut kami, kalau di sektor-sektor lain masih cukup terkendali gitu," jelasnya.

Atas kondisi tersebut, Apindo sendiri berusaha untuk membantu para pengusaha supaya tidak sampai mengambil langkah ke arah PHK.

Dalam hal ini, Apindo juga menyoroti kondisi peningkatan pengangguran di Indonesia yang menurutnya akan mendatang efek berganda ke berbagai hal.

 Baca Juga: Byun Wooseok, Pemain Drama Lovely Runner Dirumorkan Tengah Berpacaran dengan Jeon Jisu, Begini Kata Agensi

"Kita terus inikan dengan pemerintah untuk menjaga kondusivitas daripada iklim usaha yang ada. Ini kita harus maintain cost of doing business-nya dan lain-lain. Jangan kita sudah dengan kondisi ekonomi, mungkin yang lebih sulit, kita harus jangan sampai ini bisa lebih terimbas. Karena nanti jelas akan pengaruh kepada tenaga kerja," ucapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kemnaker, sebanyak 2.650 pekerja di Jawa Barat terkena PHK untuk periode Januari-Maret 2024.

Dengan rincian, 306 pekerja di bulan Januari, 654 di bulan Februari, dan 1690 di bulan Maret 2024.

Baca Juga: Ada yang Baru Nih di Telaga Saat Bogor! Spot Glamping Murah dengan View Pegunungan, Kebun Teh, dan Danau yang Memukau, Udah Dapet Fasilitas Wisata Loh

Selain Jawa Barat, DKI Jakarta juga mencatat banyak pekerja yang terkena PHK di antaranya 8.876 pekerja, di Jawa Tengah 8.648 pekerja, di Banten 941 pekerja, dan di Riau 666 pekerja.

Halaman:

Tags

Terkini