ekonomi

Kisah Sukses BRInita di Jayapura, Urban Farming Jadi Gaya Baru Bertani di Lahan Sempit Gurabesi

Kamis, 26 Oktober 2023 | 19:55 WIB
Warga Kelurahan Gurabesi saat memanen sayuran di lahan sempit menggunakan sistem Hidroponik

Lebih lanjut ia mengatakan, perubahan positif sudah dirasakan masyarakat Gurabesi.

Baca Juga: Jiplak Program Lama Jokowi, Gibran Siap Lanjutkan Program Dana Abadi Pesantren dan KIS

Ia mengakui, awalnya kebingungan untuk menanam di lahan yang sempit dan akhirnya bertemu dengan metode hidroponik yang membantu dalam memenuhi kebutuhan pangan harian.

“Kami mendapatkan edukasi baru selama melakukan sistem tanam hidroponik. Tidak hanya itu, tidak hanya cara menanam tanaman, tapi juga kami bisa tahu cara memanfaatkannya untuk mengembangkan apotek hidup, buah-buahan dan sayur-sayuran untuk di lingkungan keluarga,” jelas dia.

Tidak hanya itu, Maria mengungkapkan bahwa hasil panen dapat dimanfaatkan untuk diolah kembali menjadi makanan yang enak untuk anak-anak.

Baca Juga: Kirain di Bali, Ternyata Cafe Aesthetic Ini Adanya di Sentul Bogor Lho

“Kalau ada anak-anak yang susah makan sayur-sayuran, kami bisa mengolahnya jadi makanan-makanan yang lebih menyenangkan serta sesuai dengan selera mereka. Sehingga, anak-anak pun dapat makan sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan gizi. BRI juga melakukan pembinaan bagi penerima manfaat berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli / instansi terkait seperti dari pertanian dan melakukan pembinaan berkala," jelas dia.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menjelaskan, BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial serta lingkungan dengan menyalurkan program-program yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.

Program BRInita jadi salah komitmen nyata BRI bagi pelestarian lingkungan di tengah kota yang memanfaatkan lahan sempit di kawasan padat pemukiman.

Baca Juga: 4 Orang Diperiksa dan 3 Unit Rumah Digeledah, Terkait Penggeledahan di Rumah Firli Bahuri

Menurut dia, program tersebut tak hanya dilakukan di satu titik  tetapi di 18 wilayah di Indonesia.

"Melalui bantuan infrastruktur yang kami salurkan, semoga program ini berkesinambungan bisa berjalan terus sehingga jadi wadah positif bagi masyarakat. Diharapkan, kisah sukses di Kelompok Dasawisma Pelangi Baru jadi inspirasi dan bisa ditiru kelompok lain,” jelas Hendy. (*)

Halaman:

Tags

Terkini