Senin, 22 Desember 2025

Nah Lho, Libur Nataru Okupansi Hotel Diprediksi Turun 10 Persen, Begini Penjelasan PHRI

- Jumat, 22 November 2024 | 11:18 WIB
Ilustrasi Kamar Hotel (Foto/Traveloka)
Ilustrasi Kamar Hotel (Foto/Traveloka)

RBG.ID – Penurunan daya beli berdampak pada momen liburan di pengujung tahun ini.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi, tingkat keterisian kamar (okupansi) di hotel pada periode Natal dan tahun baru (Nataru) turun 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Ketua Umum PHRI Hariadi Sukamdani mengatakan, penurunan tersebut disebabkan turunnya daya beli masyarakat.

Baca Juga: Keren Banget, Los Angeles Lakers Tidak Terkalahkan di Kandang Sendiri Lho, Rookie Dalton Knecht Tampil Fenomenal

Rata-rata angka okupansi pada periode Nataru diprediksi turun jadi 45 persen dibanding tahun lalu secara nasional.

Berdasar pengamatan PHRI hingga 19 November 2024, tren pemesanan kamar hotel cenderung lebih lambat dari tahun lalu.

Meski, pada hotel-hotel di kawasan pilihan favorit wisatawan lajunya lebih stabil. Misalnya, hotel di Malioboro, Jogjakarta.

Baca Juga: Mampu Antarkan Wales ke League A Nations League, Craig Bellamy Dibebani Target Lolos Piala Dunia 2026

”Sebagai bentuk antisipasi, memang kami mencoba untuk membuat paket-paket Natal dan tahun baru yang lebih kompetitif lagi. Dari harga, atraksinya, keuntungannya, dan sebagainya kita lakukan. Tapi, nanti akan terlihat situasinya mulai 1 Desember,” ujar Hariadi.

Dia menambahkan, kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen dan instruksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait efisiensi anggaran perjalanan dinas menjadi tantangan yang berat bagi industri hotel dan restoran.

Industri hotel dan restoran melakukan antisipasi dengan efisiensi dan penghematan anggaran. 

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Bogor Inisiasi Gerakan Tanam Padi untuk Perkuat Ketahanan Pangan

”Akan sulit menghadapi hal tersebut, tentunya kami lakukan mode survival alias mengelola pengeluaran. Selain PPN 12 persen, kemampuan daya beli yang menurun hingga pemotongan anggaran tersebut sangat berat dihadapi,” jelasnya.

Lebih jauh, Hariyadi mengungkapkan bahwa hanya akan ada beberapa hotel yang dapat bertahan pada kondisi tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X