RBG.ID-BOGOR, Nasib pedagang di Pasar Tumpah Taman Heulang, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, belum jelas. Pemkot Bogor hingga kini belum memiliki solusi terkait rencana relokasi pedagang yang biasanya berjualan setiap hari Minggu.
"Sedang dikoordinasikan alternatif relokasinya," kata Camat Tanahsareal, Sahib Khan kepada wartawan, Senin (13/2/2023).
Sahib mengatakan, semula pedagang di Taman Heulang akan dipindahkan ke lahan yang diproyeksikan untuk pembangunan stasiun kecil atau Stopplet Sukaresmi, di Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.
Baca Juga: PKL Dilarang Jualan di Taman Heulang, Satpol PP Perketat Penjagaan
Menurut dia, sebelumnya ada rencana merelokasi pedagang memanfaatkan asset Pemkot Bogor di RW 02, Jalan Cilebut-Sukaresmi atau tepatnya di lahan yang diproyeksikan untuk pembangunan Stopplet Sukaresmi.
"Ada opsi memanfaatkan stopplet, mudah-mudahan bisa ditata rapih. Tetapi batal karena terlalu jauh," kata Sahib Khan.
Lahan milik Pemkot Bogor tersebut, dijelaskan Sahib, memang belum termanfaatkan hingga kini, dan cukup luas hampir 2 hektare.
Menurut dia, larangan berjualan di Taman Heulang ini sudah menjadi kebijakan Pemkot Bogor. Oleh karenanya, sudah tidak ada toleransi bagi pedagang di Pasar Tumpah Taman Heulang.
Baca Juga: PKL Dilarang Jualan di Taman Heulang, Satpol PP Perketat Penjagaan
"Tidak ada toleransi harus celar and clear setiap hari Minggu, adapun yang harian Senin-Sabtu, masih bisa memaklumi karena warga menganggapnya masih wajar," ucap dia.
Sahib menegaskan, warga yang tinggal di sekitar Taman Heulang merasa terganggu dengan keberadaan pedagang pada hari Minggu. "Saat ini masih dimatangkan memang solusinya," ungkap Sahib.
Salah satu opsi lainnya, sempat juga akan direlokasi ke Jalan Tirto Adhi Soerjo, Kecamatan Tanah Sareal. Namun, rencana tersebut urung dilanjutkan pembahasanya mengingat jika pedagang dipindahkan ke jalan tersebut akan menimbulkan kesemrawutan.
Sahib menambahkan, selama pemantauan yang dilakukan beberapa pekan terakhir, jumlah warga yang berolah raga menurun drastis.
"Saya monitoring hampir tiga pekan disana, ternyata orang berolah raga kemudian haus pengen minum, dan lapar makan ternyata tidak. Jadi mereka itu semacam wisata keluarga," papar dia.
Artikel Terkait
Camat Cikole Benahi PKL yang Nekat Jualan di Atas Trotoar
Wali Kota Bogor Emosi Lihat PKL di Pedestrian Pedati, Ini yang Dilakukan Bima Arya
Belasan Lapak PKL di Area PJKA Parung Panjang Dibongkar
Marak Bang Emok di GSI Cikembar, Wabgub Jabar Sarankan PKL Pinjam ke BJB
Bikin Kumuh, Ratusan Lapak PKL di Pasar Anyar Dibongkar