RBG.ID-CIBINONG, Akibat defisit pada tahun 2022, Pemkab Bogor belum dapat melaksanakan program pada APBD 2023. Sehingga Pemkab Bogor harus segera merefokusing anggaran.
"Kami belum bergerak untuk melangsungkan program kegiatan, karena setelah dievaluasi Gubernur, ada defisit sekitar Rp300 miliar," ujar Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan kepada wartawan, Senin (13/2).
Menurutnya, defisit disebabkan perhitungan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) pada akhir tahun 2022 di luar prediksi. Pada saat pengesahan APBD 2023 akhir November 2022 lalu, prediksi SiLPA berada di angka Rp700 miliar.
Baca Juga: Awasi Pilkada 2024, Bawaslu Kabupaten Bogor Butuh Anggaran Rp53 Miliar
Namun penyerapan anggaran pada akhir Desember cukup signifikan sehingga menyisakan SiLPA hanya dikisaran Rp350 miliar. "Harus ada refokusing, akan dipilih lagi mana program prioritas yang harus didahulukan," jelas Iwan.
Terpisah, Kepala Bagian Anggaran pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor Achmad Wildan menjelaskan, realisasi anggaran pada 2022 lalu mencapai 96 persen dari total APBD sebesar Rp8,5 triliun.
Baca Juga: Banyak Perusahaan Masuk Daftar Hitam Masih Dapat Proyek Pemkab Bogor
"SiLPA hanya Rp250 miliar, tahun lalu(2021) Rp700 miliar, ini memang pendapatan tidak 100 persen, kalau PAD 100 persen, kalau pendapatan transfer tidak 100 persen di tahun 2022, kita realisasi pendapatan sekitar 97 persen," paparnya.
Alhasil, sambung Wildan, prediksi SiLPa pada tahun 2022 berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang diterbitkan berada di angka Rp700 miliar melenceng.
"Belanja itu 96 persen jadi SiLPAnya kecil, itu berdampak ke kegiatan di 2023, ini yang masih kita diskusikan mau seperti apa," tukasnya.(cok)