Banyak Perusahaan Masuk Daftar Hitam Masih Dapat Proyek Pemkab Bogor

RBG.ID-CIBINONG, Pemkab Bogor, tengah mendeteksi penyebab banyaknya kegiatan fisik mangkrak, khususnya pada kegiatan yang bersumber dari APBD 2022.

"Banyak kegiatan mangkrak. Kami ingin mengdiagnosis kenapa permasalahan ini, pekerjaan ini sampai tidak selesai tepat waktunya," ujar Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan kepada wartawan, Kamis (2/2/2023).

Menurutnya, tidak sedikit perusahaan atau pihak ketiga yang telah menang lelang, namun di tengah perjalanan melakukan pemutusan kontrak kerja dengan alasan mengalami kekurangan.

Baca Juga: Ketua DPRD Desak Pemkab Bogor Percepat Lelang Proyek

"Banyak laporan pihak ketiga ini kekurangan biaya, ini kan menjadi pertanyaan. Dulu ikut lelang dengan syarat dan lain-lainnya cukup, tapi pas pelaksanaannya kita awasi, kekurangan modal," papar Iwan.

Dari hasil penelusurannya, banyak juga perusahaan masuk daftar hitam, namun masih menang lelang tender kegiatan pada Tahun Anggaran 2023.

"Banyak perusahaan kena blacklist, tapi tetap dapat kegiatan. Nantinya dia akan terbentur dengan syarat modal itu," tukasnya.

Baca Juga: Proyek Perbaikan Jembatan Satu Dilanjut, Akses Jalan Bakal Ditutup

Sementara Kepala UKPBJ Kabupaten Bogor, Adriawan mengatakan, ada tahapan yang harus dilalui sebelum perusahaan mengerjakan proyek pemerintah masuk dalam blacklist.

"Misalkan, salah satu perusahaan tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, lalu diberi waktu 50 hari kerja ke depan. Kalau perusahaan bisa melalui semua itu, maka tidak bisa diblacklist," jelasnya.

Berbeda jika setelah diberi kesempatan, perusahaan ini belum juga mampu merampungkan pekerjaan hingga diputus kontrak.

Namun demikian, kata Adriawan, untuk memblacklist perusahaan tersebut harus berdasarkan kewenangan pengguna anggaran dalam hal ini Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) terkait.

Itu pun jika pengguna anggaran mau melaporkan perusahaan tersebut ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). "Baru setelah itu kami, tidak mengaktifkan akun perusahaan tersebut," tukasnya.(cok)