RBG.ID-BOGOR, Seperti biasanya, IHA pulang dari sekolah ke rumahnya pada Rabu (8/2/2023) sekira pukul 11.30 WIB.
Hari itu, siswa kelas 6 SD di Desa Banjarwaru ini memilih berjalan kaki bersama dengan temanya. Tidak menggunakan angkot.
Pasalnya, uang yang biasa digunakan untuk membayar ongkos angkot, mereka digunakan untuk membeli alat tulis. "Dibelikan pulpen, jadi rame-rame jalan kaki," tuturnya kepada Radar Bogor, Kamis (9/2/2023).
IHA mengaku, dirinya bukan kali pertama memilih pulang sekolah dengan jalan kaki. Sudah beberapa kali. Namun, hari itu menjadi hari yang cukup membuatnya kaget.
Baca Juga: Mulut Sempat Dibekap, Siswa SD di Ciawi Lolos dari Penculikan
Pada Rabu (8/2/2023) siang, ia hampir saja menjadi korban penculikan. Beruntung, ia lolos. Bak dalam adegan sinetron, ketika penculik itu membekap mulut anak berambut lurus itu dengan kain, ia melawan dengan cara menginjak kaki penculik itu.
Setelah lepas dari bekapan penculik, korban langsung lari sembari berteriak meminta tolong. Penculik pun saat itu panik dan langsung melarikan diri dengan sepeda motornya.
Tidak sampai di situ, ia juga sempat mencatat plat nomor motor yang digunakan penculik. Yakni motor matik Yamaha Mio. Dia mengatakan, mencatatnya dengan pulpen yang dibelinya hari itu. "Pakai motor Mio penculiknya," tuturnya.
Baca Juga: Waspada Penculikan, Pulang Sekolah Murid TK-SD Wajib Dijemput
Setelah lepas dari percobaan penculikan, ia langsung pulang ke rumahnya di Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Korban pulang sambil menutupi bibirnya yang mengalami luka dan berdarah. Setibanya di rumah, wajah Ibnu masih terlihat ketakutan. Ia datang menghampiri ibunya sambil menangis.
Lokasi Penculikan Sepi
Lokasi percobaan penculikan pada Rabu siang itu berjarak 200 meter dari sekolahnya. Saat kejadian, kondisi jalan dalam keadaan sepi. "Saat kejadian, kemarin lagi sepi," kata Ketua RT setempat, Heri, kepada Radar Bogor Kamis (9/2/2023).
Baca Juga: Buka Hotline Pengaduan, Polresta Bogor Terima Pesan Penculikan yang Dikirim Anak SD