"Dan itu dirangkum dalam sebuah buku Golok Antara Pesona dan Legenda, mereka menjadi narasumber, karena buku tidak ada literasinya, dalam satu bilah golok itu pasti terdapat perbedaan pendapat, ini bilang a, b, dan C, itulah kami perlu narasumber untuk merumuskan," sambung Gatut Susanta.
Baca Juga: Presiden FA Spanyol Nekat Cium Bibir Juara Piala Dunia Jennifer Hermoso
Gatut Susanta berharap, dengan adanya Buku Golok Antara Pesona dan Legenda dapat menjadi pegangan masyarakat.
"Cetakan pertama sebanyak 3.000 buku, dan sementara ini untuk memenuhi anggota saja masih kurang," tukas Gatut Susanta.
Adapun, secara umum Buku Golok Antara Pesona dan Legenda membahas mulai dari cara menempa, bahan-bahan dan jenis besi bilahnya.
Kemudian, bahan-bahan kayu warangka dan gagangnya serta jenis-jenis golok Pasundan, Golok Jawa, Pedang Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, NTT hingga NTB.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Bogor Berhentikan dengan Tidak Hormat Ade Yasin Sebagai Bupati Bogor
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengapresiasi Gatut Susanta yang berhasil menuntaskan penulisan Buku Golok Antara Pesona dan Legenda.
"Ini menjadi bahan yang bisa memicu kita nanti bagaimana bukan hanya golok tetapi juga mungkin ada benda-benda pusaka Indonesia lain yang bisa diangkat dalam bentuk buku, sebagai literasi budaya seni Indonesia," ucap Gatut Susanta.
Ke depan, Dedie mendorong ada buku-buku lain tentang budaya Sunda seperti Kujang, arsitektur Sunda, hingga pakaian adat Sunda.
Baca Juga: Agensi Respons Rumor Kencan Soyeon (G)I-DLE dan Moon Se Hoon Single's Inferno
"Jadi mudah-mudahan dengan ada buku terkait dengan golok, akan diikuti oleh karya-karya budayawan lain," imbuh Gatut Susanta.
"Kemudian yang kedua tentu harapannya, koleksi-koleksi seperti ini akan mengisi juga kekayaan literasi budaya, dan kepustakaan di banyak tempat termasuk juga di Perpustakaan Kota Bogor," tutur Gatut Susanta.
Di tempat yang sama, Tokoh Bogor, Hazairin Sitepu menambahkan, kehidupan bermasyarakat seperti suku Baduy, Kampung Adat Ciptagelar, hingga masyarakat Bugis Makassar tak terlepas dari golok.