RBG.ID-BOGOR, Penutupan Jalan Otista, membuat warga kesulitan untuk mengakses Pasar Bogor. Kini, warga pun membuat jalan alternatif agar masyarakat bisa belanja ke Pasar Bogor.
Di mana, rumah-rumah warga di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, kota Bogor, penuh dengan tanda panah dan silang. Gambar-gambar itu bukan aksi vandalisme.
Gambar itu ternyata merupakan inisiatif warga untuk membantu para pengunjung Pasar Bogor. Penduduk sekitar sengaja melukis aspal hingga tembok rumah dengan gambar petunjuk jalan.
Baca Juga: Gelontarkan Anggaran Rp43 Miliar, Pemkot Bogor Targetkan Perbaikan 4.363 RTLH Tahun Ini
Hal itu bisa memudahkan masyarakat menembus pemukiman bak labirin tanpa tersesat menuju Pasar Bogor.
Ditutupnya akses Jalan Otista, akibat proyek pembangunan Jembatan Otista berdampak pada banyak lini kehidupan masyarakat. Termasuk aktivitas emak-emak yang setiap hari pulang pergi membeli kebutuhan dapur di Pasar Bogor.
Pada pekan pertama penutupan Jembatan Otista, seluruh kendaraan dipaksa menempuh jarak yang lebih jauh dan memutar.
Baca Juga: Puluhan Anggota KKB Papua Menyerah Akibat Digempur TNI-Polri, Ratusan Amunisi dan Senjata Disita
Mereka yang kebingungan akhirnya memilih jalan pintas dengan turun di Bundaran Tugu Kujang dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Kampung-kampung di Kelurahan Baranangsiang dan Babakan Pasar jadi sasaran “jalan pintas”. Alhasil, jalan dan gang yang ada di kawasan ini tiba-tiba ramai dikunjungi banyak orang sebagai jalur alternatif menuju Pasar Bogor.
Padahal, lebar jalan tidak memadai karena padatnya pemukiman warga. Ditambah lagi, kontur yang tidak rata membuat jalur ini hanya bisa dilintasi oleh pejalan kaki.
Baca Juga: Rincian Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini 12 Mei 2023, Ekspresikan Pujian akan Membuat Bahagia
Bukannya merasa jengah, pejalan kaki biassanya merasakan kesan berbeda saat melintas di sana. Misal, mendengar lantunan lagu dari warga yang berkaraoke, tersenggol anak-anak yang tengah bersepeda, hingga mencium keharuman ikan asin yang sedang digoreng.
Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Babakan Pasar, Elly Rusmyati mengungkapkan, semenjak Jembatan Otista ditutup, banyak pejalan kaki yang tersesat saat melintas di lingkungannya. Kontur tata letak rumah-rumah yang seperti labirin jadi alasan.