Ratapan Pedagang di Jalan Otista, Guruh: Tidak Ada Lagi Pembeli yang Datang

RBG.ID-BOGOR, Penutupan Jembatan Otista betul-betul dirasa dampaknya oleh para pedagang di sepanjang Jalan Otista, Kota Bogor. Salah satunya Guruh.

Pemilik Toko Alat Laboratorium Oti Lab di Jalan Otista harus kehilangan pelanggannya sejak Jembatan Otista ditutup total. Penutupan Jalan Otista itu sama dengan menutup peluang usahanya.

Sejak tahun 2017 Guruh menggantungkan hidupnya dari kunjungan para pembeli yang kerap mampir ketika melintas di Jalan Otista.

Baca Juga: Awas Ada Tiang Baliho Hampir Roboh Dekat SDN 01 Gunung Sindur, Kades dan Camat Bilang Begini

Pembelinya datang dari kalangan sekolah dan perguruan tinggi khususnya yang bergerak di bidang kimia, kesehatan, atau semacamnya.

“Tapi karena sekarang ditutup akses jalannya. Tidak ada lagi pembeli yang datang. Karena biasanya mengandalkan yang lewat,” ujarnya.

Kini, Guruh hanya menunggu dan berharap dari para langganan yang masih setia membeli alat lab di tokonya. Omzetnya pun turun drastis.

Baca Juga: Miris, GOM Bogor Utara Nunggak Air PDAM Lebih dari Rp30 Juta

Di hari biasa Guruh bisa menerima 5-10 pembeli dalam sehari. Tapi sekarang jauh berkurang hanya tersisa 1-2 orang saja per hari.

Memang perlu usaha ekstra untuk menjangkau toko Guruh. Pembeli harus memutar di Jalan Sambu dan Bangka lalu berbelok ke kiri ke Jalan Otista. Di sana, tersisa jalan dengan lebar sekira 2 meter yang berbatasan langsung dengan dinding besi konstruksi.

“Makanya kalau ada pembeli saya menawarkan untuk diantar. Karena mobil tidak bisa lewat. Kasihan kalau mereka angkat barang ke depan, jauh jaraknya,” ucap dia.

Baca Juga: Kronologi Pemerkosaan Keji oleh Kakak Angkat Suaminya di Samping Anaknya yang Masih Kecil

Guruh bukan tak setuju dengan proyek revitalisasi Jembatan Otista, ia hanya mengeluh momen pembangunan yang berlangsung tak jauh dari badai pandemi.

“Kami baru selesai dengan pukulan pandemi yang sangat memberatkan ekonomi. Baru menghela nafas, sekarang jalan ditutup,” lirihnya.