“Karena kasihan akhirnya saya bersama warga berinisiatif menggambar petunjuk di aspal dan tembok supaya bisa menuntun mereka ke Pasar Bogor. Di persimpangan kami gambar tanda silang supaya mereka tidak berjalan ke sana,” terang Elly.
Upaya itu pun benar-benar efektif. Para pejalan kaki tidak perlu lagi ragu dan bingung saat menjajaki rute yang melintasi 5 RT, 4 RW, dan 2 jembatan itu.
Namun idealnya, saat berjalan di rute pejalan kaki mesti sering tersenyum, menyapa, dan sedikit merundukkan bahu. Sebab, banyak warga dan lansia yang tengah duduk dan berbincang di pekarangan.
Butuh waktu sekira 15-20 menit untuk menembus jalur ini. Rute alternatif ini akan berujung di Gang Angbun tapat di pinggir Jalan Roda.
Meski senang banyak dilintasi banyak orang, Elly juga mengaku khawatir keamanan lingkungannya terganggu. “Di sini warga memarkirkan motornya di luar. Saya khawatir banyak orang yang lewat menimbulkan kerawanan pencurian,” tuturnya.(fat)
Artikel Terkait
Kemacetan Parah Akibat Penutupan Jalan Otista Berimbas pada Jemputan Anak Sekolah
Jalan Otista Ditutup, Warga Bogor Utara Berharap Pasar Tanah Baru Segera Dibuka
Warga Minta SSA Dihapuskan Selama Penutupan Jalan Otista, Begini Reaksi Kepolisian
Catat! Pemkot Bogor Perpanjang Jam Masuk Sekolah Pukul 08.00 WIB Hingga 16 Mei Dampak Penutupan Jalan Otista
Ratapan Pedagang di Jalan Otista, Guruh: Tidak Ada Lagi Pembeli yang Datang