Minggu, 21 Desember 2025

Warga Minta SSA Dihapuskan Selama Penutupan Jalan Otista, Begini Reaksi Kepolisian

- Minggu, 7 Mei 2023 | 18:55 WIB
Kemacetan parah terjadi di Simpang Lippo Mall Sukasari akibat penutupan Jembatan Otista, Kota Bogor, Selasa (2/5/2023). (Foto: Sofyansyah/Radar Bogor)
Kemacetan parah terjadi di Simpang Lippo Mall Sukasari akibat penutupan Jembatan Otista, Kota Bogor, Selasa (2/5/2023). (Foto: Sofyansyah/Radar Bogor)

RBG.ID-BOGOR, Masyarakat meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama kepolisian mengevaluasi rekayasa lalulintas imbas penutupan Jalan Otista. Sebab, rekayasa lilin yang diberlakukan belum mampu mengurai kemacetan.

Pemkot Bogor pun masih membuka usulan masyarakat untuk melalukan evaluasi penerapan rekayasa lalu lintas (lalin) imbas Jembatan Otista ditutup. Salah satunya, menghapus program Sistem Satu Arah (SSA) di sekitar Istana Bogor.

Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria menilai, usulan warga yang meminta program SSA dihapus selama Jembatan Otista ditutup, realistis untuk dilakukan.

Baca Juga: Merasa Kehilangan Anggota Keluarga? Anak Ini Ditemukan Sendirian di Alun alun Kota Bogor

“Semua bisa, konsep itu bisa kita laksanakan dengan catatan sarpras (sarana prasarana) kita harus lebih memenuhi,” kata Kompol Galih Apria saat melakukan pemantauan arus lalu lintas pada hari ketujuh penerapan rekayasa lalulintas di Kota Bogor, Minggu (7/5/2023).

Menurut dia, usulan untuk menghapuskan SSA kembali menjadi dua arah sangat memungkinkan dilakukan.

“Bisa jadi yang diusulkan dua arah itu menjadi realistis, kalau dilihat dari sisi jarak ya. Biasanya dari Tugu Kujang menuju Stasiun Bogor itu 2,5 km, menjadi 4 km, nah masukan-masukan inilah yang kita tampung,” ucap dia.

Baca Juga: Pembongkaran Total Jembatan Otista Bukan untuk Memperlebar Kiri-Kanan Jalan, Ini Alasannya

Sebenarnya, diakui Kompol Galih Apria, mengubah program SSA Kota Bogor menjadi dua arah dalam penerapan rekayasa lalu lintas imbas penutupan Jembatan Otista itu sudah menjadi planing jajarannya.

Akan tetapi, kondisinya saat ini Kota Bogor masih kekurangan Sarpras lainnya, contoh jaringan Trafik Light (TL). Sehingga, penerapan dua arah di seputar Kebun Raya Bogor belum bisa dilaksanakan.

“Nah sampai sekarang itu belum ada jaringan itu, sehingga yang kami gunakan untuk konsep rekayasa ini adalah, ini yang sudah terbaik,” ucap Kompol Galih Apria.

Baca Juga: Kim Soyeon Mengaku Pernah Meminjam Celana Milik Taeyeon dan Dianggap Jimat Olehnya

“Yakin lah pasti kami membuat konsep ini untuk memudahkan masyarakat, untuk membuat mudah masyarakat, tapi rutenya mungkin menjadi lebih panjang,” sambung dia.

Dilanjutkan Kompol Galih Apria, pun apabila dalam rapat evaluasi total yang akan dilaksanakan pada Senin 8 Mei 2023, program SSA Kota Bogor diputuskan untuk dihapuskan atau dibuat menjadi dua arah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X