"Tak hanya merusak seluruh kobong (asrama santri) dan tempat tinggal pimpinan ponpes, massa juga membakar dua gazebo yang berdiri di antara kobong," ujar salah satu saksi di lokasi kejadian.
Aksi tersebut dipicu oleh laporan korban yang mengaku menjadi korban pelecehan oleh KH. Laporan ini kemudian mendorong warga untuk bertindak dengan menghancurkan fasilitas ponpes sebagai bentuk kemarahan.
Kapolres Serang menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini.
"Kami tengah mendalami kronologi dan mengumpulkan bukti untuk memastikan keadilan bagi korban serta menjaga ketertiban masyarakat," ujar AKBP Condro Sasongko.***