"Saya bilanh mulai hari ini berhenti, engga usah ngaji lagi," ungkap MY.
Ia menjabarkan, kejadian miris tersebut sudah terjadi 4 hingga 5 kali.
"Pelaku yang merupakan guru di pondok pesantren tersebut bilang ke anak saya, jangan cerita ke mamah bapak," ungkap MY.
Baca Juga: Resmi, Bachril Bakri Dilantik sebagai Pj. Bupati Bogor, Ini Program yang akan Dilaksanakan
Selain MY, ibu korban lainnya DM menceritakan tindakan pelecehan yang dilakukan oknum ponpes Al Qonaah kepada putrinya.
Ia menjabarkan, kejadiannya tengah malam saat semua santri terlelap tidur.
"Lampu dalam keadaan mati, pintu kebuka, oknum guru tersebut duduk, kemudia pakaian bagian bawah anak saya dibuka," ucap DM.
Ia membeberkan, bagian Bawah tubuh anaknya dibelai-belai menggunakan tangan.
"Dia takut klo melawan, satu kali kejadian. Waktu kejadian anak kelas 6 SD," tutur DM.
Sementara itu, Kepala Desa Karang Mukti, Sumardi menyampaikan, korban langsung berangkat ke Polres Kabupatan Bekasi bagian PPA.
"Pihak korban langsung menyampaikan laporan dan langsung divisum namun belum selesai," ungkapnya.
Sumardi menungkapkan, pihak desa mencoba mengkondisikan agar tetap kondusif karena masyarakat sudah menggebu-gebu.
Baca Juga: Pemkab Bogor Adakan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Bangun Masyarakat Berakhlakul Karimah
"Dikhawatirkan ada tindakan yang anarkis, kami hanya menjaga dan meredam masyarakatm" pungkasnya.
Ia berharap, kejadian serupa tidak terjadi lagi.