Senin, 22 Desember 2025

Miris! PMI Asal Banten Terlunta-lunta di Arab Saudi, Mati di Kontrakan hingga Disiksa Agensi

- Rabu, 2 Agustus 2023 | 18:57 WIB
Ilustrasi jenazah. (Sumber: iStock)
Ilustrasi jenazah. (Sumber: iStock)

RBG.ID - Nasib nahas kembali dialami Pekerja Migran Indenesia (PMI) yang mengadu nasib di negeri orang.

Arwati Bin Harun, seorang PMI asal Dusun Lebak Gaga, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Wangi, Kota Serang , Provinsi Banten, dikabarkan meninggal mengenaskan di kontrakan temannya, akibat sakit ginjal dan disiksa agensi yang menaunginya di Riyadh, Arab Saudi.

Ihwal adanya kejadian ini, Arwati pernah bekerja di Dubai selama 4 bulan dan mengalami sakit ginjal. Karena sakit, almarhumah pun pulang ke Indonesia untuk melakukan operasi ginjal.

Baca Juga: PMI Asal Sukabumi Disiram Air Panas oleh Majikannya di Arab Saudi

"Setelah selesai operasi selang beberapa bulan almarhumah nekat ingin bekerja ke luar negeri (Riyadh) dengan alasan PMI bekerja ke luar negeri, untuk biaya anaknya karena keluarga almarhumah orang tidak mampu," jelas Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Buruh Migran Nusantara (Buminu) Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Banten Nafiz Salim dalam pesan tertulis yang diterima JawaPos.com, Rabu (2/8/2023).

Selanjutnya, atas keinginannya itu, akhirnya pihak agensi atas nama Sopian, memberangkatkan Arwati melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Setelah sampai wilayah Riyadh, Arwati ditampung oleh Sarikah/Agensi Alexi – Riyadh, dan selang beberapa hari Arwati mendapatkan majikan dan bekerja selama 1 bulan.

Baca Juga: ISIS-Khorasan Klaim Bom Maut di Pakistan

Sayangnya, tak lama berselang, Arwati kembali mengalami sakit pada ginjalnya, sehingga majikannya mengantarkan Arwati ke Syarikah atau Agensi Alexi-Riyadh yang menaunginya.

Namun menurut Rahman (19) anak kandung Arwati, bukanya dikembalikan ke tanah air, sang ibu justru di siksa, diinjak dan di siram air oleh Sarikah/Agensi Alexi - Riyadh, karena melihat kondisi Almarhumah Arwati sakit.

"Itu ibu saya sendiri yang cerita saat saya berkomunikasi sebelum dia meninggal,
tutur Rahman, saat berbincang dengan JawaPos.com.

Sehabis disiksa kata Rahman, almarhumah ditelantarkan di terminal Bus Riyadh oleh Sarikah/Agensi Alexi – Riyadh usai dibohongi akan dipulangkan ke tanah air.

Baca Juga: Tak hanya macet! Pengerjaan Proyek SPAM di Jalan I Gusti Ngurah Rai Bikin Pedagang Terganggu

Beruntung, ada orang baik yang menolongnya. Almarhumah di tolong oleh orang Indonesia atas nama Ibu Mariam dan dibawa ke kontrakan, karena kasihan melihat kondisi Arwati.

Karena mulai merasakan kesembuhan, kata Nafis Salim, Arwati pun kembali bekerja selama 1 bulan dan menetap di kontrakan temannya.

Namun, karena kondisi sakitnya yang sudah parah, penyakit ginjal almarhumah Arwati kambuh kembali selama di kontrakan Riyadh.

"Kemudian Almarhumah koma dan meninggal dunia di kontrakan temannya,” terang Nafiz Salim.

Baca Juga: Masih Ada Waktu, Lihat Jadwal Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Pakuan Bogor Sekarang

Menurut Nafis Salim, sebelumnya pihak keluarga sudah meminta untuk di pulangkan ke pihak sponsor atas nama Sopian. Akan tetapi tidak ada tindakan dan kabar baik, hingga PMI meninggal dunia.

"Bapak Sopian selaku yang memproses saat ini kabur dan tidak bertanggung jawab sampai sekarang Sopian tidak di ketahui keberadaannya," terang Nafiz Salim.

Di lain pihak, saat ini Jenazah almarhumah Arwati berada di Rumah Sakit KSMC Syumaisy Riyadh.

Pihak keluarga meminta agar Almarhumah bisa segera di pulangkan dan beserta hak-hak nya.

"Seandainya bisa dipulangkan kami minta dipulangkan. Kalau nggak bisa dikubur di sana nggak papa, yang penting ada kejelasan," tandas Rahman. (jpc)

Ikuti berita menarik lainnya di Google News

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X