"Iya, jadi gini, kita simpan dulu (aduannya), karena ini proses (penerimaan) sudah berjalan, kita simpan dulu masukan dari berbagai ini, kita simpan," imbuh Asep Sudarsono.
"Kita kumpulkan data, dicek keaslian data tersebut, ternyata ini palsu yaudah itu mah (didiskualifikasi), karena pada saat dia daftar juga ada surat tanggungjawab mutlak, jadi bahwa apa yang diberikan datanya (harus) benar," lanjut dia.
Soal tindaklanjut apakah hanya sebatas yang diadukan saja, Asep Sudarsono membenarkan. Sebab, jika pihaknya melakukan verifikasi secara keseluruhan terhadap siswa, tentu akan sulit.
"Kalau kita verifikasi secara keseluruhan siswa semua kan sulit juga, yang masuk saja, ini masuk melanggar aturan yaudah keluarin," beber dia.
"Dan, semisal gini, ada 10 (siswa) nih, yang gak benar ada 2 (siswa), maka peringkat (11-12) dibawahnya naik. Pokoknya sebelum Dapodik itu 21 Agustus (penelusuran peserta PPDB bermasalah dilakukan)," ujar Asep Sudarsono.(rez/mtr)
Artikel Terkait
Disdukcapil Kota Bogor Ngaku Tidak Bisa Kendalikan KK Fiktif dalam Pendaftaran PPDB
Bima Sebut PPDB di SMPN 1 Kota Bogor Paling Banyak Bermasalah, Inspektorat Diminta Turun Tangan
Polresta Bogor Kota Menerima 4 Aduan Penyelenggaraan PPDB Jalur Zonasi, Kasatreskrim Bilang Begini
Siap-siap, Oknum ASN yang Terlibat Kecurangan PPDB di Kota Bogor Segera Berurusan dengan Inspektorat
Soal Dugaan Kecurangan PPDB di SMAN 1 Kota Bogor, Kepala KCD: Itu Risiko Sekolah Favorit