Dosen hidrogeologi ITB, Prof. Lilik Eko Widodo, menambahkan setiap titik pengambilan air industri harus dihitung secara ilmiah dan mengikuti grand design tata kelola air tanah. “Yang penting bukan sekadar mengambil air, tapi memastikan sistemnya tetap berfungsi,” katanya.
Peneliti BRIN, Ananta Rangga, menekankan pentingnya riset jangka panjang karena karakter akuifer berbeda di tiap wilayah. Menurutnya, kolaborasi pemerintah, peneliti, dan industri penting untuk menjaga keberlanjutan.
“Selama perusahaan mengikuti riset dan izin resmi, sistemnya bisa tetap berkelanjutan,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Apresiasi! Inovasi Ngupahan Kabupaten Bogor Raih Penghargaan Nasional pada SDGs Action Award 2025
Putra Menkeu Purbaya Buka Sayembara untuk Ungkap Netizen yang Memfitnah Keluarganya, Imbalannya Capai Ratusan Juta!
Mobil Listrik Chery Arrizo 8 Kian Diminati, Sedan Besar dengan Tampilan Mewah dan Fitur Lengkap!
Sosok Rizki Nur Fadhilah, Kiper Muda Asal Bandung Diduga Korban TPPO di Kamboja
Rizki Nur Fadhilah Unggah Video Klarifikasi Usai Viral di Medsos: Gak Betah, Mau Pulang!