Sosok Rizki Nur Fadhilah, Kiper Muda Asal Bandung Diduga Korban TPPO di Kamboja

RBG.ID - Sosok Rizki Nur Fadhilah belakangan mencuri perhatian usai viral di media sosial. 

Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang itu awalnya dijanjikan akan ikut seleksi tim di Medan, Sumatra Utara.

Namun, setelah tidak ada kabar selama beberapa hari, tiba-tiba Rizki muncul di media sosial TikTok.

Remaja asal Dayeuhkolot itu meminta pertolongan agar bisa keluar dari lingkungan kerja yang buruk.

Baca Juga: BYD Pimpin Penjualan Mobil Listrik China di Indonesia, Gaikindo Catat 31 Ribu Unit Terjual Sepanjang 2025

Kasus itu menyita perhatian dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).

Mereka menyerukan agar Pemerintah RI turun tangan dalam kasus tersebut, termasuk memulangkan Rizki.

Lantas, seperti apa profil Rizki Nur Fadhilah? berikut ini profil singkatnya.

Profil Rizki Nur Fadhilah

Dilansir dari berbagai sumber, Rizki Nur Fadhilah merupakan pemain sepak bola yang berusia 18 tahun dan berposisi sebagai kiper.

Ia merupakan warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: B2SA Digital dan NGUPAHAN Bawa Pemkab Bogor Raih Pengakuan di I-SIM 2025

Rizki diketahui pernah mengasah kemampuannya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Kabupaten Bandung.

Dirinya juga sempat mengikuti pelatihan di Persib Bandung junior dan Diklat Persib Bandung, dari sana ia yakin untuk meneruskan karier sebagai pemain sepakbola.

Rizki sempat dijanjikan oleh seseorang yang dikenalnya lewat dunia maya, untuk mengikuti seleksi di SSB Sparta yang berada di Medan.

Berdasarkan pernyataan ibu Rizki yang diunggah di Instagram @info.baleendah (17/11/2025), Rizki kemudian berangkat dari Dayeuhkolot ke Jakarta pada 26 Oktober 2025.

Rizki akhirnya menandatangani kontrak selama satu tahun.

Bukannya seleksi dan dikontrak profesional, Rizki malah diketahui berada di Kamboja. Keluarga kini memohon bantuan agar sang remaja bisa pulang.

Itulah sosok Rizki Nur Fadhilah, kiper muda asal Bandung yang diduga jadi korban TPPO ke Kamboja. Semoga kasusnya bisa ditangani dan diusut hingga tuntas.***