Terakhir, pada pukul 10.28 WIB, meskipun visual letusan tidak terlihat, seismograf mencatat erupsi dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap menetapkan status Waspada untuk Gunung Semeru.
PVMBG melarang masyarakat melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak, serta dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung karena risiko lontaran batu pijar.
Baca Juga: Terdampak Banjir, Sebanyak 5.216 Jiwa Warga Bengkayang Kalimantan Barat Terpaksa Harus Mengungsi
Selain itu, aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan juga dilarang untuk mengantisipasi bahaya aliran lahar.
“Masyarakat perlu waspada terhadap potensi bahaya awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru,” imbau Sigit.
PVMBG meminta masyarakat untuk selalu mematuhi arahan dari pihak berwenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi demi mencegah kepanikan.***
Artikel Terkait
Bencana Jeju Air Tewaskan 179 orang, Pemerintah Dituntut Bertanggungjawab dan Ungkap Penyebab Kecelakaan
Kebakaran Hutan Dahsyat di Los Angeles Disebut Bencana Terburuk Sepanjang Sejarah California, Kerugian Mencapi Rp923 Triliun
Makin Ramai Bencana Alam di Tahun 2025, Ternyata Al Quran Ungkap Penyebab Utamanya di QS Ar Rum Ayat 41
Resmi Dilantik, Presiden AS Donald Trump Tegaskan Perubahan Penanganan Bencana Usai Kebakaran Los Angeles
Bencana Longsor di Pekalongaan : Korban Meninggal Bertambah jadi 20 Orang, Salah Satunya Tubuh Mungil Berusia 5 Bulan
Tewaskan 20 Orang, Ini Kendala Tim SAR Saat Evakuasi Korban Bencana Tanah Longsor di Pekalongan