Plot Twist! Dibayar Rp7 Juta Jadi Eksekutor Penyiraman Air Keras Mahasiswi Jogja, Polisi : Pelaku Utama Bohong

RBG.id – Kedua pelaku penyiraman air keras kepada mahasiswi jogja di kamar kostnya berhasil dibekuk kepolisian. Pelaku bayar eksekutor hingga Rp7 Juta.

Peristiwa penyiraman air keras kepada mahasiswi asal Kalimantan Barat itu terjadi Ketika malam Natal 24 Desember 2024, dan pelaku akhirnya ditangkap satu hari setelahnya.

Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, mengatakan pelaku Billy dan inisial S tidak pernah bertemu sampai keduanya tertangkap polisi pasca kejadian penyiraman air keras.

Baca Juga: Tuai Kontroversi, Radja Akui Lagu 'Apa Sih?' Terinspirasi Lagu Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars, Netizen: Gak Profesional

Untuk melancarkan aksinya, ternyata B menyembunyikan identitasnya kepada S dan mengarang cerita.

Bermula pada 12 Desember lalu, Billy memposting penawaran lowongan pekerjaan melalui sosial media Facebook yang kemudian ditanggapi oleh S dan keduanya berkomunikasi melalui Whatsapp.

Dimana Billy menyamar sebagai perempuan bernama Shen Lung dan mengaku sebagai istri yang dikhianati. Sampai menyebut korban adalah seorang pelakor.

Baca Juga: Komiko Fico Fachriza Diduga Menipu dengan Pinjam Uang dari Kiki Eks Coboy Junior, Ernest Prakasa dan Virgoun Juga Dihubungi

“Pelaku menjanjikan bayaran 7 juta rupiah kepada eksekutor. Uang muka sebesar 1,6 juta rupiah telah diberikan untuk membeli air keras dan keperluan operasional,” kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, dikutip RBG.id dari Detik pada Kamis, 26 Desember 2024.

Meski pelaku utama sempat membuang ponsel miliknya. Tim kepolisian Jogja berhasil menemukan barang bukti percakapan Whatsapp yang mengungkap keterlibatan antar kedua pelaku.

Motif Pelaku Karena Sakit Hati

Baca Juga: Pemerintah Siap Turunkan Dana Ibadah Haji Tahun 2025, Menteri Agama Ungkap Hal Ini

Probo ungkap motif pelaku utama dalam aksi penyiraman air keras, adalah mantan pacar korban.

Di mana keduanya telah menjalin hubungan sejak 2021. Namun, hubungannya kandas di Agustus 2024.