Mengerikan! Detik-detik Warga Lakukan Aksi Carok di Sampang Madura, Saksi Paslon Jimad Sakteh Tewas Mengenaskan

RBG.id - Baru-baru ini viral di media sosial aksi carok atau disebut pengeroyokan terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Aksi carok itu terjadi di kawasan Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur pada Minggu, 17 November 2024.

Detik-detik Warga Melakukan Aksi Carok

Baca Juga: Nonton Online Timnas Indonesia vs Arab Saudi Dimana? Klik Link Live Streamingnya di Sini, Kualitas HD Anti Lemot

Dalam video yang beredar, aksi carok terjadi di tengah perkampungan warga. Seorang pria berkaos kuning terlihat membawa dua celurit, sementara beberapa pria lainnya juga memegang senjata tajam serupa.

Mereka tampak mengepung seorang individu. Kejadian ini direkam oleh seorang perempuan dari teras rumahnya, terdengar suara tangisannya yang menunjukkan ketakutan mendalam.

"SAMPANG BERDUKA, Menjelang Pilkada, Sampang digemparkan dengan kejadian CAROK," tulis keterangan akun X @hidayat_sm, dikutip RBG.id dari Jateng Tribun news pada Selasa, 19 November 2024.

Baca Juga: Bakal Absen dari Pertandingan Indonesia vs Arab Saudi, Kevin Diks Tulis Pesan Menyentuh untuk Skuad Garuda

Dalam unggahan lainnya, terungkap korban carok adalah seorang pria berkepala botak. Ia mengalami luka sabetan di pipi kanan yang mengakibatkan pendarahan serius.

Setelah insiden tersebut, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Namun, nasib naas nyawanya sudah tidak bisa tertolong. Berdasarkan pantauan RBG.id, korban ini berinisial JSP adalah seorang warga setempat yang diketahui sebagai saksi dari Pasangan Calon (Paslon) Pilkada 2024 nomor urut 2, yakni Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).

Baca Juga: Head to Head Sepanjang Masa Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: 43 Tahun Garuda Tak Pernah Menang

Menurut laporan, aksi pengeroyokan terhadap JSP dilakukan oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok. Insiden ini diduga kuat memiliki kaitan dengan unsur politik.

Peristiwa tragis tersebut terjadi setelah Paslon Jimad Sakteh melakukan kunjungan ke rumah salah satu tokoh agama di desa tersebut pada Minggu, 17 November 2024.