BOGOR - Pernah mendengar hewan Monyet dukun? Monyet dukun atau Mandril (Mandrillus sphinx) merupakan spesies monyet terbesar di dunia. Hewan mamalia ini hidup di Afrika bagian tengah dan barat.
Mandril yang biasa disebut sebagai monyet dukun oleh orang Indonesia tinggal hutan hujan tropis yang terletak di dataran tinggi dan daerah pegunungan. Jumlah mandril kini telah berkurang secara drastis dalam beberapa dekade terakhir.
Hilangnya tempat tinggal Mandril disebabkan meningkatnya deforestasi karena dijadikan lahan pertanian. Hal ini menjadi faktor utama yang mempengaruhi kelangsungan hidup mandrill di alam liar.
Bukan hanya akibat deforestasi, Mandril kerap dikonsumsi oleh penduduk lokal, sehingga daging mandril dibanderol lumayan tinggi.
Tidak hanya harimau, Mandril menjadi golongan spesies rentan yang bisa terancam punah dalam waktu dekat.
Dilansir dari situs resmi Taman Safari Bogor, simak deretan informasi unik tentang Mandril atau monyet dukun.
Baca Juga: Polisi Sebut Jasad Ibu-Anak Tinggal Kerangka di Depok Mirip Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres
Golongan primata ukuran besar
Mandril merupakan golongan primata dengan ukuran sangat besar. Panjang Mandril bisa mencapai 63 hingga 81 cm dengan berat 10 hingga 37 kg. Pejantan Mandril biasanya berukuran dua kali lebih besar daripada betina.
Bulu berwarna zaitun
Bulu lebat berwarna hijau zaitun membungkus tubuh Mandril. Pejantan Mandril mempunyai janggut warna kuning oranye.
Baca Juga: Sosok Rebecca Klopper yang Kembali Bikin Heboh Warganet
Tubuh memiliki ciri khas
Artikel Terkait
Jual Beli Satwa Dilindungi, Dua Pelaku Diringkus Polisi
Sidak Bogor Mini Zoo, BKSDA Jabar Bakal Evakuasi Satwa Terindikasi Dilindungi
Gerakan Peduli Konservasi Alam dan Cinta Satwa, Taman Safari Indonesia Bogor Mengajak Media Massa
Satu Publik Figur, 18 Orang Jadi Korban Penipuan Investasi Satwa Langka di Bogor
Animalium, Wahana Eduwisata Satwa Terbesar di Indonesia Milik BRIN di di Cibinong Kabupaten Bogor
Terungkap 7 Harimau Alshad Ahmad Mati, WWF Indonesia Tegaskan Satwa Liar Bukan Buat Peliharaan
Soal Satwa Liar Milik Selebgram yang Mati, Begini Kata Profesor IPB