RBG.ID - Wilayah Jakarta dan sekitarnya masih dilanda polusi udara tingkat tinggi dan terus-menerus.
Meskipun langkah kebijakan untuk menguranginya telah dilakukan, namun polusi udara ini tidak kunjung hilang.
Ternyata kebijakan untuk mengurangi volume lalu lintas misalnya seperti pemberlakuan work from home (WFH) bagi sebagian aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, tidak menghasilkan penurunan polusi udara.
Baca Juga: Waduh, Polusi Udara Ternyata Dapat Memperpendek Usia Harapan Hidup
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) beranggapan kualitas udara di Jakarta tetap tidak sehat meski volume kendaraan lebih sedikit pada Sabtu (2/9/2023).
Kemenperin menjelaskan kualitas udara di Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan Depok (Jabodetabek) menunjukkan indeks 168 (tidak sehat).
Pada hari itu, wilayah Jakarta dan sekitarnya dikepung polusi udara dengan rata-rata tingkat PM2.5 melebihi pedoman Wolrd Health Organization (WHO) yaitu sekitar 7 kali lipat.
Baca Juga: Dua Remaja Tewas Usai Tabrak Tiang Listrik, Ternyata Ada Dua Motor Lain yang Ikut
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan bahwa kualitas udara menunjukkan pada hari itu menunjukkan bahwa level emisi di udara tetap tinggi pada saat jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi lebih sedikit.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pencemaran udara terbesar di Indonesia berasal dari kendaraan sebesar 44 persen.
Sumber besar lainnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 34 persen, rumah tangga ,dan lain sebagainya.
Baca Juga: Tua Muda Berbondong-Bondong Terkena ISPA, Kemenkes Minta Warga Pakai Masker
Hal ini menandakan ada faktor di luar transportasi yang menjadi penyebab kualitas udara Jakarta pada akhir pekan sama buruknya dengan hari kerja.
"Diperkirakan ada faktor lain di luar transportasi yang menyebabkan kualitas udara di Jakarta pada akhir pekan sama buruknya dengan di hari kerja," katanya.
Hal ini menandakan perlu dikaji lebih dalam apakah kendaraan bermotor merupakan penyumbang terbesar polusi udara atau tidak.
Artikel Terkait
Polusi Udara Pangkas Usia Manusia, Tidak Ada Negara yang Penuhi Standar Kualitas Udara WHO
Biang Kerok Polusi Udara, Dua Perusahaan Batu Bara di Jakarta Utara di Berhentikan Sementara Operasionalnya
Belum Temukan Jawaban Mengurangi Polusi, Jokowi Minta Universitas Buat Jurusan Khusus Polusi
Meningkatnya Kasus ISPA Akibat Polusi Udara, Rayendra Center Lakukan Kegiatan Gerakan 1000 Masker di Bogor
12 Faktor Penyebab Demensia, dari Rokok hingga Polusi Udara