Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan keberadaan Retana-Retana disetiap Desa untuk memberikan informasi-informasi penting soal gelombang laut.
"Jadi tiap Kasi Trantib sudah memiliki aplikasi khusus yang terkoneksi dengan BMKG. Teknis nya jika ada warning mereka langsung mengirimkan berita atau menyebarkan pemberitahuan kepada masyarakat," ujarnya.
Ia pun mengimbau, agar tidak ada aktivitas masyarakat disekitar bibir pantai hingga bulan Januari akhir sesuai edaran dari BMKG.
"Sebenarnya tak hanya nelayan dan warga, pedagang di sekitar bibir pantai juga sudah di warning. Jangan menunggu informasi lagi," himbau Rudi.
Sementara itu, Camat Sindangbarang Indra Sunggara mengatakan, telah memberikan sosialisasi kepada para kepala desa untuk menyampaikan ke masyarakat terkait potensi gelombang tinggi.
"Sudah ada kemarin kita sampaikan kepada para kades dan juga OPD kecamatan agar waspada," kata Indra.
Saat ini tercatat Kecamatan Sindangbarang memiliki tiga pantai yang ramai dikunjungi ataupun menjadi tempat berbagai aktivitas masyarakat.
"Pantai Apra, Sereg, Karangpotong yang juga menjadi objek wisata," ujarnya.