RBG.id - Pascapelaporan Bupati Cianjur, Herman Suherman ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Acsena Humanis Respon angkat bicara terkait hal tersebut. Dari hasil komunikasi Radar Cianjur dengan pihak Acsena Humanis Respon. Pihak Acsena Humanis Respon sama sekali tidak melakukan pelaporan tersebut, bahkan pada hari pelaporan, Acsena Humanis Respon tengah berada di luar kota tepatnya di Jawa Tengah dalam mitigasi dan simulasi bencana Gunung Merapi.
Acsena Humanis Respon tidak menyangka dengan pencatutan nama lembaga kemanusiaan ini. Founder sekaligus CEO Acsena Humanis Respon, Andika langsung melakukan kroscek ke jajarannya. Akan tetapi, hasil yang didapatkan nihil.
Andika menilai, pelaporan tersebut menjadi sebuah akal-akalan belaka dan berita sepihak. Bahkan, ia pun tidak mengenal dan mengetahui sama sekali pelapor tersebut.
"Kami tidak mungkin melaporkan hal tersebut, saya sudah melakukan pengecekan ke jajaran saya dan tidak ada. Ini sudah unsur politis, karena orang-orang saya tidak akan bergerak di luar komando," ujar CEO dan Founder Acsena Humanis Respon, Andika.
Mengenai nama Ery, Andika sama sekali tidak mendapati dalam jajaran anggota Acsena Humanis Respon. Bahkan, nama lembaga tersebut satu-satunya yang ada di Indonesia. Berkaitan dengan pencatutan tersebut, pihaknya pun akan membawa kasus ini ke langkah hukum.
Bukan hanya itu, pihak Acsena Humanis Respon tidak pernah sama sekali mendapatkan bantuan logistik untuk korban bencana Cianjur dari Emirates Red Crescent. Lantaran, pihaknya bekerja sama dengan pihak Eropa seperti Unicef dan terfokus ke perorangan, bukan lembaga.
"Tidak pernah, enggak ada. Kami tidak pernah berkolaborasi dengan pihak Emirates Red Crescent. Kalau Acsena Humanis Respon lebih dominan perorangan dan juga seperti ke Unicef yang kebanyakan dari luar negeri," paparnya.