RBG.id - Permasalahan ketimpangan data meninggal akibat gempa di Cianjur akhirnya menemui titik temu.
Sebelumnya, Pemkab Cianjur menyatakan data meninggal ada 602 jiwa berasal dari data yang diperoleh dari yang tercatat di setiap Rumah Sakit di Cianjur dan Bandung dan survei lapangan untuk memberikan santunan kerohiman.
Sedangkan BNPB awalnya bersikukuh data sebanyak 335 jiwa merupakan data yang benar keakuratannya yang diambil melalui proses identifikasi jenazah.
Saat menggelar jumpa pers di Pendopo Cianjur, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, ketimpangan data meninggal telah diselesaikan dengan BNPB.
BACA JUGA : Bupati Cianjur Buka Suara Soal Proyek Rumah Tahan Gempa di Nagrak
Ia pun berharap tidak perlu untuk dipersalahkan kembali.
Bahkan website BNPB menurutnya akan dirubah untuk mencantumkan data korban meninggal dari Pemkab Cianjur.