RBG.id - CIANJUR- Pasca ramainya sebuah video di media sosial yang menuturkan mengenai pengungsi gempa bumi Cianjur yang dikabarkan harus membayar uang sewa lahan sebesar Rp1,5 juta kepada pemilik lahan di Kampung Hagem Desa Nyalindung Kecamatan Cugenang, membuat H Kholidin (66) pemilik lahan membuka cerita yang sebenarnya.
Pada saat kejadian gempa bumi, Senin (21/11) lalu, sejumlah masyarakat yang terdampak mendirikan di lahan miliknya dan belum sempat meminta izin. Hingga pada hari kesepuluh, datang dua orang perwakilan masyarakat sekitar yang mengungsi di lokasi lahannya untuk berbicara mengenai lahan yang digunakan untuk pengungsian.
BACA JUGA : Sekolah Darurat Ajarkan Warga Terdampak Gempa Cianjur Soal Kebencanaan
Bukan hanya sekali, dua orang perwakilan warga tersebut turut memberikan uang Rp1,5 juta sebagai bentuk rasa tidak enak lantaran lahannya digunakan selama kediaman rumah bisa kembali ditempati.
”Warga itu belum izin, dilarang juga tidak. Saya pun membiarkan, karena kondisinya sedang darurat kebencanaan. Setelah 10 hari, datang dua pemuda di sini yakni Ogoy (37) dan Ugun (35) membicarakan lahan saya yang dipakai untuk mengungsi,” ujar H Kholidin yang didampingi kedua anaknya.
Setelah berbincang dengan pemilik lahan, keduanya pun datang kembali menyerahkan uang sebesar Rp1,5 juta hasil dari swadaya warga yang mengungsi di lahan H Kholidin. Hal tersebut dilakukan lantaran warga yang mengungsi merasa tidak enak menempati lahan perkebunan wortel dengan kurun waktu cukup lama.
”Datang lagi sambil menyerahkan uang sewa, saya tanya juga siapa yang menyewakan? Saya tidak menyewakan, bahkan saya tanya juga ada uang atau tidak? Untuk makan bagaimana?,” tuturnya.
