RBG.id - Kata miris, itulah sepenggal kalimat menggambarkan bangunan gubuk tidak layak huni menjadi sarana puluhan anak di Kampung Cibarengkok, Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber memperdalam ilmu agama.
Itu terlihat dari bilik anyaman dengan panjang 3×4 meter itu menjadi tempat yang saban sore disesaki anak-anak generasi masa depan itu.
Kegigihan mereka patut diacungi jempol, sarana penunjang yang biasa-biasa saja tak sedikitpun membuat mental anak-anak itu ciut ketika diberi berbagai macam pelajaran atau pengetahuan.
Sosok Husni Fauzi (30) dan Leni Mulyawati (32) menjadi sosok pengajar yang selalu membuat anak-anak bersemangat saat diberikan materi pelajaran. Kedua sosok itu pun dikenal tanpa pamrih dan sabar mengajari ke 20 anak.
“Ada kurang lebih 20 anak yang mengaji di saung ini. Pembelajaran yang dilakukan yaitu pembacaan Iqra, Al-Qur’an, sejarah rosul, Tahfidz Usia Dini (Taud) dan masih banyak pembelajaran lainnya,” kata Husni.
Diakuinya Husni, tidak jarang para murid mengeluh akibat tidak nyaman, akibat bangunan itu sempit, bahkan sering terjadi bocor ketika hujan datang.
Tak cukup sampai disitu, para murid pun mengaji dalam keterbatasan alat-alat penunjang lainnya. Pengadaan buku dan alat tulis dirasa sangat kurang, meja pun pengadaannya tak ayal sama.