Dengan senyuman khasnya tanpa memperlihatkan raut kesedihan, Adelia mengaku bersyukur bisa selamat dari musibah yang melanda 15 Kecamatan itu.
"Alhamdulilah saya, suami, anak tidak luka, tapi rumah ambruk," katanya.
Dibalik kecantikannya itu, ia tak sedikitpun memikirkan kondisi kulit putihnya terkena debu dan paparan sinar matahari.
Baginya bukan makeup dan skincare glowing dibutuhkannya pasca tertimbun reruntuhan material rumahnya. Tapi, baginya terpenting adalah asupan makanan yang didapat.
Meski hanya mie instan yang dikonsumsinya bersama anaknya serta sang suami beberapa hari terakhir, ia mengaku masih selalu bersyukur perutnya menjadi kenyang.
Walaupun terkadang penyakit sembelit membayanginya dan para pengungsi di tenda pengungsian.
"Beberapa hari ini memang makan mie terus, takutnya sembelit," ujarnya seraya mengaduk-aduk mie rebus.
Adelia berharap, pemerintah memberikan bantuan tenda yang layak serta kebutuhan pangan lebih baik biarpun jauh dari makanan empat sehat lima sempurna.