RBG.id - Kabupaten Cianjur menjadi salah satu daerah dengan angka perkawinan anak tertinggi kedua di Jawa Barat dengan persentase 48,66 persen.
Selain itu, kekerasan anak pun masih menjadi dominasi setiap tahunnya. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi tingginya angka perkawinan dan kekerasan anak di Kabupaten Cianjur. Akan tetapi, belum ada pencegahan yang masif untuk mengurangi kasus tersebut.
BACA JUGA : Bencana Kepung Cianjur Selatan, Sebanyak 474 Keluarga Terdampak
Perusahaan multinasional Protect & Gamble (P&G) Indonesia bergerak bersama Save the Children Indonesia dengan menggelar acara #BerpihakPadaAnak: Stop Perkawinan Anak dan Kekerasan Anak di SMPN 1 Cibeber, Kabupaten Cianjur, pada Jumat (23/9). Kegiatan ini menjadi serangkaian pencegahan agar masa depan anak di Indonesia semakin cerah dan bebas dari kekerasan.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang SMP Dinas Pendidkian, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin; Presiden P&G Indonesia, Saranathan Ramaswamy; Plt CEO Save the Children Indonesia, Dessy Kurwiany Ukar; dan Pakar Kesehatan, Piskologi dan Parenting, Ayank Irma. Kegiatan ini pun diikuti oleh guru, orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.
Ada sebanyak 100 orang tua siswa, 30 guru, dan 100 siswa SMP yang mengikuti program dengan nama “We See Equal” ini. Peserta diberikan edukasi interaktif tentang kesetaraan gender, pencegahan perkawinan anak, dan jenis kekerasan anak lainnya.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin mengatakan, kesadaran masyarakat dalam melaporkan kasus kekerasan anak cukup tinggi. Tidak bisa dianggap sepele, pemerintah harus serius dan bahu-membahu dalam menanggapi hal ini.