Sementara itu Ayah Bunga, G tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, menurutnya anaknya selalu rajin sekolah dan tak pernah membuat masalah di sekolah.
“Saya tak terima, sekarang tak mau sekolah karena malu sama teman-temannya,” katanya.
G pun menginginkan guru itu minta maaf kepada anaknya di hadapan semua pelajar dan guru.
“Kabarnya akan mendatangi rumah saya. Namun bukan hal seperti itu yang saya inginkan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan SMA negeri di Cianjur itu VN, mengatakan guru yang bertugas memeriksa kuku siswi di lapangan tak mengetahui jika RG memiliki tanda lahir hitam yang hampir menutup telapak tangan bagian kanannya.
“Tidak bermaksud memaksa, ini hanya ketidaktahuan petugas kami di lapangan yang memeriksa. Memang kami rutin memeriksa kuku siswa agar tak dikutek dan semacamnya,” paparnya.
Disisi lain Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Cianjur, Lydia Indayani Umar mengatakan, orangtua murid itu tidak terima dan saat ini sudah melapor ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat.
Pihaknya saat ini sedang melakukan mediasi namun pihak orangtua masih belum dapat menerima.