RBG.ID CIANJUR - Mie instan sudah menjadi pengganti lauk di kalangan masyarakat. Namun ternyata, saat ini salah satu makanan cepat saji yang menjadi menu favorit masyarakat berpotensi mengalami kenaikan.
Tentu kenaikan tersebut bukan tidak mungkin akan diprotes, terlebih bagi kalangan tertentu yang terbiasa mengkonsumsinya.
Diduga, harga mie instan akan mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat. Hal tersebut seperti dituturkan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Kenaikan tersebut dipacu distribusi gandum yang terimbas dari perang Ukraina-Rusia.
Salah seorang mahasiswa UIN Sunan Gunung Jati Bandung, Azri Syahrul Fazri (19) mengaku setelah mendengar kabar bahwa harga mie instan berpotensi naik tiga kali lipat. Menurutnya, mie instan adalah makanan opsional murah yang bisa dikonsumsi selain nasi.
BACA JUGA: Waduh, Mie Instan dari Indonesia Ditolak Taiwan, Dianggap Berbahaya
"Orang-orang atau anak kost itu biasanya lari ke mie selain murah tapi bikin kenyang. Apalagi biasanya makan dua bungkus sekaligus, satu aja bisa kenyang apalagi dua," ujarnya.
Warga Kecamatan Ciranjang Cianjur ini menyayangkan dengan adanya potensi itu. Menurutnya, anak kost yang saat ini tinggal atau berkuliah di daerah lain pun akan memiliki perasaan yang sama.