Karena tidak puas dengan penjelasan Kades, massa kemudian meminta kades mundur dengan tandatangani surat pernyataan.
"Akhirnya waktu itu pak kades apakah terpaksa atau tidak, yang jelas sudah tanda tangan masa bubar. Tapi intinya kalau saya lihat memang itu ketidak percayaan seluruh masyarakat," paparnya.
BACA JUGA: Tim Pemprov Jabar dan Cianjur Jalani Penilaian Desa Sadar Hukum di Sindanglaya
Sementara itu, Ketua Apdesi Cianjur, Beni Irawan mengatakan, terkait dengan pengunduran diri Wawan Setiawan memang tidak mendasar, karena melakukan hal tersebut di bawah tekanan dan ancaman terhadap keluarga.
Terkait dengan hal itu, kepala desa akan menguasakan kepada hukum, kepada pengacara untuk menyelesaikan, untuk menyampaikan somasi terkait dengan ancaman yang dilakukan oleh mereka (masyarakat).
“Somasi atau melapor ke pihak yang berwajib. Ada pengrusakan, ancaman kepada pihak keluarga, menyuruh memaksa kepala desa untuk menandatangani pengunduran diri secara tidak manusiawi,” kata Beni.
Beni pun mengungkapkan, ketidakpuasan pengalihan anggaran ketahanan pangan dari kambing ke ayam.
“Karena kambing itu kenapa dialihkan, itu kan dasarnya sudah bermusyawarah dengan BPD, kemudian berdasarkan surat dari DPMD untuk berhati-hati atau menunda untuk pembelian hewan,” tandasnya. (byu)