Sementara itu, Ketua Yayasan Pegiat Lingkungan Hidup (YPLH) A. Jalenani mengatakan, banjir tersebut telah terjadi dua kali semenjak ada proyek perumahan di Kampung Sarongge.
"Saya menyesalkan kajian lingkungan sebelum proyek itu dilaksanakan, itu kan pakai konsultan lingkungan melalui dinas lingkungan hidup," pungkasnya.(byu)