RBG.id, CIANJUR - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini semakin menghantui peternakan di Kabupaten Cianjur. Tak sedikit hewan ternak yang kini mengalami gejala tersebut.
Rata-rata hewan ternak yang terkontaminasi yakni hewan ternak sapi, harus diisolasi dan tidak dilepaskan sebagai langkah mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur pun mulai siaga dan berencana akan melakukan penyekatan di tujuh titik perbatasan kota kabupaten di sekitar Cianjur. Tujuh titik tersebut yakni Ciloto, Gekbrong, Haurwangi, Cikalong, Naringgul, Takokak dan Agrabinta.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, saat ini setiap hewan ternak yang berasal dari luar untuk sementara waktu tidak diperkenankan masuk ke Cianjur. Terlebih tidak memiliki surat resmi dari dinas terkait dari daerah asal.
"Tidak boleh masuk dulu, terkecuali kondisi sehat atau memiliki surat dari dinas terkait di daerahnya," ujarnya.
Dikhawatirkan, semakin masuknya hewan ternak dari luar daerah, maka akan membuat penyebaran lebih meluas. Pasalnya, saat ini saja tidak sedikit sapi yang terkena PMK.
"Kita jaga di tujuh titik perbatasan Cianjur dengan kota kabupaten lainnya," singkatnya.
