“Kita ingin mencegah angka kematian ibu dan bayi, gizi buruk dan balita stunting,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadis Dinkes Cianjur dr Irvan Nur Fauzi mengatakan, program Posyandu Mobile dan Bumala merupakan pengembangan dari program Gerakan Sayang Ibu (GSI) pada dekade 90 an.
“Jadi di sana poin pentingnya setiap ibu hamil mendapatkan perhatian yakni keselamatan ibu dan bayinya, kemudian berkembang pada tahun 2.000 hingga sekarang,” ujarnya
dr Irvan menambahkan, program tersebut sangat mendukung upaya pemkab Cianjur menyelamatkan ibu dan bayi.
“Jadi program ini sangat mendukung pemerintah dalam menurunkan angka kematian,” tandasnya. (byu)