RBG.ID - Seolah tidak kehabisan ide dalam mengembangkan penggunaan artificial intelligence, Google kembali menciptakan teknologi yang didukung sistem model bahasa besar generasi terbaru.
Teknologi yang dimaksud ini bernama Google Gemini AI sebagai hasil penggabungan dari kemampuan AlphaGo dan model bahasa terbaik, bahkan diklaim melebihi teknologi ChatGPT-4.
Lalu, apa sebenarnya yang coba ditawarkan oleh Google Gemini AI untuk digunakan dalam beberapa hal maupun bagaimana teknologi AI Google ini bisa dikatakan lebih canggih dibandingkan ChatGPT? Daripada penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini mengenai Google Gemini AI.
Baca Juga: GMKI Bogor Dalami Ilmu Jurnalistik di Era Transformasi Digital, Begini Penjelasannya
Apa Itu Google Gemini AI?
Pada dasarnya, Google Gemini AI merupakan layanan chatbot AI yang dikembangkan Google DeepMind selaku laboratorium riset AI. Google Gemini AI sendiri menggabungkan kemampuan AlphaGo menggunakan model bahasa lebih canggih dibandingkan ChatGPT milik OpenAI.
AlphaGo merupakan sistem AI DeepMind yang mampu mengalahkan manusia profesional melalui permainan papan Go di tahun 2016 dengan memanfaatkan kemampuan mengesankan Model Bahasa Besar atau LLM.
Sistem AI ini sendiri masih dalam tahap pengembangan serta pelatihan dalam beberapa bulan lagi. Biaya yang dihabiskan dalam pengembangan teknologi ini mampu menelan biaya mencapai ratusan juta USD.
Baca Juga: Siap-siap Ribuan Warga Dipastikan Ikuti Jalan sehat dan Senam Rakyat di Kota Bogor
Hal ini seolah menjadi respon kompetitif bagi Google atas ChatGPT yang juga semakin berkembang. Oleh karena itu, apa itu Google Gemini AI nantinya memiliki peran dalam pengembangan teknologi.
Kelebihan Google Gemini AI
Menurut CEO DeepMind, Demis Hassabis, ada sejumlah kelebihan dari Google Gemini AI khususnya pada bagian algoritma reinforcement learning dan search tree karena memberikan pembaruan kinerja mengenai pemecahan masalah maupun perencanaan. Hal ini karena Gemini bisa menangani data maupun tugas tertentu tanpa membutuhkan model khusus.
Selain itu, teknologi AI Google ini dirancang dengan tujuan pengembangan chatbot yang bisa melebihi kemampuan pemimpin pasar saat ini yaitu ChatGPT milik OpenAI dan lebih bertanggung jawab. Jika semua berjalan lancar, menurut Hassabis Gemini bakal memiliki kemampuan merencanakan maupun menyelesaikan masalah serta menganalisis teks.
Baca Juga: Begini Kisah Kelam Mutsuo Toi, Itachi Uchiha dalam Dunia Nyata
Google Gemini AI bersifat multi modal atau tidak terbatas hanya di modalitas tunggal saja. Hal ini karena Gemini bakal menggabungkan sistem pemprosesan bahasa alami dengan pembelajaran penguatan.
Pembelajaran dari penguatan ini akan melibatkan penghargaan pada sistem AI dalam mendukung perilaku tertentu maupun menghukum perilaku yang tidak diinginkan.
Prediksi Google Gemini AI di Masa Mendatang
Kehadiran Google Gemini AI yang menjadi respon kompetitif kepada ChatGPT maupun teknologi AI generatif lainnya, menjadi salah satu strategi Google dalam persaingan AI. Apalagi Google sendiri sebelumnya berhasil meluncurkan layanan chatbot Bard menggunakan model bahasa PaLM 2 dan memasukkan AI generatif melalui mesin pencari dan sejumlah produk lainnya.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Sutradara Squid Game Rekrut T.O.P Eks BIGBANG untuk Season 2
Walaupun begitu, DeepMind sendiri masih belum mengungkap kapan teknologi ini akan dirilis secara resmi. Di samping itu, CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan jika GPT-5 belum memulai pelatihan sampai setidaknya enam bulan ke depan dan bakal diluncurkan pada 2024 mendatang.
Sementara itu, para ahli AI sendiri khawatir dengan menjamurnya teknologi ini karena sering kali dieksploitasi untuk hal kejahatan dan sulit dikendalikan.
Terlepas dari dampak negatif tersebut, potensi dalam pemanfaatan AI juga tidak kalah besar untuk kemajuan di sejumlah bidang ilmu. Pihak Google Gemini AI menyatakan bahwa teknologi AI menjadi jenis yang paling bermanfaat untuk umat manusia selama dimanfaatkan secara benar.
Baca Juga: Retro, Aplikasi Penjurnalan Foto Yang Sangat Pribadi Untuk Teman Dekat
Artikel Terkait
Google Meet Kenalkan Fitur Baru On-The-Go, Ini Kegunaannya
Apple Naikkan Harga iCloud+
Bocoran iPhone 15, Gunakan USB Type C hingga Kamera 48MP Teknologi Sony
TikTok Akan Luncurkan Aplikasi ‘TikTok Music’ di Brasil dan Indonesia Tahun Ini
Waduh! Akun Threads Ternyata Tidak Bisa Dihapus Permanen, Hanya Bisa Nonaktifkan Sementara
Meta Meluncurkan Program Beta Threads Untuk Pengguna Android
Saat Threads Melonjak, Saingan Twitter Bluesky Mencapai Jutaan Pemasangan Pertamanya
Bluesky: Media Sosial Terbaru Saingan Twitter
Inilah Cara Kerja Dari Media Sosial Terbaru, BlueSky.
Retro, Aplikasi Penjurnalan Foto Yang Sangat Pribadi Untuk Teman Dekat