RBG.ID – Kecerdasan buatan (AI) dengan kemampuan reasoning atau berpikir logis akan semakin sulit diprediksi seiring perkembangan teknologi.
Pandangan tersebut diungkapkan Ilya Sutskever, salah seorang pendiri dan mantan ilmuwan utama OpenAI, tentang masa depan kecerdasan buatan (AI) dalam konferensi Neural Information Processing Systems (NeurIPS) di Vancouver, Jumat (13/12).
Dalam pidatonya, Sutskever menekankan bahwa pendekatan pre-training, yakni metode AI mempelajari pola dari data berskala besar seperti teks internet dan buku, kini mulai mencapai batasnya.
Baca Juga: Yovie Widianto Kembali Kolaborasi dengan Lyodra, Ziva Magnolya hingga Tiara Andini
’’Pre-training seperti yang kita kenal akan berakhir tanpa keraguan," ujarnya.
Hal tersebut terjadi di antaranya karena keterbatasan data.
’’Meskipun daya komputasi terus bertambah, data tidak akan bertambah karena kita hanya memiliki satu internet," tegasnya.
Baca Juga: Siap-siap, BABYMONSTER Bakal Lakukan Tur Dunia, Lebih Lembut di Love in My Heart
Untuk mengatasi keterbatasan hal tersebut, Sutskever menyebut bahwa industri AI perlu menemukan metode baru.
Salah satu solusinya adalah menggunakan teknologi AI yang dapat menghasilkan data baru secara mandiri atau mengevaluasi berbagai kemungkinan jawaban untuk menemukan respons terbaik.
Dengan cara itu, akurasi dan kemampuan AI dapat terus meningkat meski jumlah data tidak bertambah.
Lebih lanjut, pria kelahiran Rusia itu memprediksi bahwa masa depan teknologi AI akan melahirkan mesin superintelligence-AI yang memiliki pemahaman mendalam dan kemampuan berpikir mirip manusia.
Namun, dia juga mengingatkan bahwa AI semacam itu akan membawa tantangan dan regulasi baru.
Artikel Terkait
Siap-siap, Peneliti OpenAI Sudah Rancang Alat Deteksi Potensi Ancaman Model AI Canggih
Wow Keren, Harvard Ciptakan AI Pedeteksi Kanker dengan Akurasi 96 Persen, Ini Namanya
Kenapa Sih Apple Tidak Terburu-Buru Kembangkan AI? Begini Penjelasan sang CEO Tim Cook
Siap-siap Coding dan AI Masuk Kurikulum SD-SMP Lho, Wapres Minta Sistem Zonasi dalam PPDB Dikaji Ulang
Wow.. Ada Model AI Terbaru yang Mampu Deteksi Penyakit Lebih Cepat Lho
Wow.. Berkat AI, Pendapatan Nvidia Meroket 94 Persen atau Rp 559,4 Triliun Lho
AI Makin Berkembang Pesat, Tapi Verifikasi Diperlukan Sebab Masih Memberikan Informasi Keliru