RBG.ID — CEO Nvidia, Jensen Huang, mengingatkan bahwa menyelesaikan masalah ’’halusinasi’’ dalam kecerdasan buatan (AI) masih membutuhkan waktu.
Ada kalanya respon AI saat ini masih memberikan informasi keliru demi menutupi kekurangan data.
Dalam wawancara di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong, Huang menekankan bahwa solusi dari masalah ini sangat bergantung pada peningkatan signifikan dalam daya komputasi global.
Huang menjelaskan bahwa pengembangan AI melibatkan tiga tahap utama.
Pertama, pelatihan awal, dimana AI menggunakan data besar untuk mengenali pola dasar.
Tahap kedua, pelatihan lanjutan, di mana AI mengasah keterampilan spesifik dengan berbagai metode seperti umpan balik dari manusia, data sintetis, dan penguatan berbasis AI.
Baca Juga: Inilah Pesan Emosional Adele sebelum Hiatus
Tahap terakhir, yang disebut Test Time Scaling adalah yang paling kompleks.
Pada fase ini, AI harus menganalisis masalah dengan langkah-langkah sistematis dan mensimulasikan berbagai solusi sebelum memberikan jawaban.
Meski teknologi ini berkembang pesat, Huang menegaskan bahwa AI belum dapat memberikan jawaban yang sepenuhnya dapat dipercaya tanpa validasi tambahan.
Baca Juga: IBIK Bogor Perkuat BSU Siliwangi dengan Sertifikasi Ekonomi Sirkular dan Laporan Keuangan
’’Hari ini, jawaban terbaik yang bisa kita dapatkan dari AI masih harus kita verifikasi apakah masuk akal atau tidak. Butuh beberapa tahun lagi sebelum kita bisa mencapai kepercayaan penuh terhadap hasilnya,’’ ujarnya.
Huang juga mengungkapkan bahwa kebutuhan daya komputasi AI melonjak empat kali lipat setiap tahun.
Artikel Terkait
Presiden Joko Widodo dan Microsoft Diskusi Soal Kesempatan Pengembangan Teknologi AI dan Talenta Digital
IPB University Buka Pendaftaran Program Studi Kecerdasan Buatan (AI), Simak Link Pendaftaran Jadwal Lengkap dan Biaya Registrasi di Sini
IPB University Buka Pendaftaran Program Studi Kecerdasan Buatan AI: Simak Persyaratan dan Dokumen yang Harus Disiapkan
Siap-siap, Peneliti OpenAI Sudah Rancang Alat Deteksi Potensi Ancaman Model AI Canggih
Wow Keren, Harvard Ciptakan AI Pedeteksi Kanker dengan Akurasi 96 Persen, Ini Namanya
Kenapa Sih Apple Tidak Terburu-Buru Kembangkan AI? Begini Penjelasan sang CEO Tim Cook
Siap-siap Coding dan AI Masuk Kurikulum SD-SMP Lho, Wapres Minta Sistem Zonasi dalam PPDB Dikaji Ulang