RBG.ID - saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, tak jarang banyak orang memilih untuk tidur dan mengurangi beberapa aktivitas bahkan hingga pekerjaan.
Hal ini karena pada saat puasa Ramadhan tubuh sering kali menjadi lemas dan kurang bersinergi.
Tidak adanya asupan nutrisi selama seharian, menjadikan tidur sebagai solusi banyak orang ketika berpuasa Ramadhan.
Pada dasarnya jam tidur ketika bulan puasa dapat dikatakan tidak teratur.
Hal ini karena harus terbangun di waktu sahur pada dini hari. Sehingga tak jarang orang yang berpuasa merasa mengantuk dan malas.
Apakah, bolehkah tidur seharian penuh ketika berpuasa?
Baca Juga: Buya Yahya Menjawab: Bagaimana Hukum Orang yang Berpuasa Tapi Tidak Menutup Aurat?
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang kerap disapa Gus Baha dalam ceramahnya yang ditonton di channel YouTube Ngaji Gus Baha pada Jumat 7 Februari 2025.
Gus Baha menjelaskan mengenai dibolehkannya tidur ketika berpuasa dan bahkan diibaratkan seperti meninggalkan maksiat.
Menggunakan kerangka berfikir Ushul Fiqh, Gus Baha menerangkan bahwa orang yang banyak tidur saat puasa harusnya tidak dipandang oleh malaikat sebagai orang yang meninggalkan salat dhuha, salat tahajud, dan ibadah lainnya. Melainkan dipandang sebagai bentuk ikhtiar dalam meninggalkan maksiat.
Baca Juga: Warung Mba Kiran Jadi Tempat Favorit untuk Berbuka Puasa Bareng Keluarga di Bogor dengan Konsep Unik dan Hidangan Lezat
“Malaikat memandangnya juga harus menggunakan kerangka berfikir Ushul Fiqh. Bahwa orang yang tidur saat puasa itu bentuk ikhtiar meninggalkan maksiat. Sebab bisa jadi saat orang berpuasa jika terjaga, akan melihat dosa-dosa, atau melakukan hal-hal yang mengurangi pahala seperti bergosip," terang Gus Baha.
Sehingga ketika tidur harus dengan niat yang baik. Banyak tidur jangan dianggap sebagai suatu hal yang negatif atau bentuk dari malas-malasan, tetapi menjadi suatu hal yang positif karena memiliki keberkahan terhindar dari maksiat.
“Cara makluminya jangan berpikiran buruk, puasa kok ngga baca quran ngga sholat dhuha. Tapi niatnya tidak sekedar tidur, tapi meninggalkan maksiat,” tambahnya.***