RBG.ID - Umat Islam dianjurkan untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha dan selama tiga hari setelahnya.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar hewan kurban dipelihara dengan baik dan digemukkan karena hewan kurban itu akan menjadi kendaraan bagi mereka saat melintasi jembatan menuju surga.
Inilah yang membuat umat Islam percaya kalau hewan kurban akan menjadi kendaraan di hari akhirat. Namun, benarkah demikian?
Rasulullah SAW. Bersabda:
"Gemukkanlah hewan-hewan kurban kalian karena sungguh hewan itu adalah kendaraan kalian saat melewati shirath (jembatan) kelak," (HR. Abu Hurairah ra. diriwayatkan dalam kitab Al-Firdaus dari imam Ad-Dailami).
Baca Juga: Satu Keluarga Ditabrak Truk di Fly Over Bandara Sukarami Palembang, Ibu dan Anak Tewas di Tempat
Hadis itu diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah (RA). Namun, para ulama menilai sanad hadis itu sangat lemah.
Termasuk Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, Imam As-Sakhawi, dan Imam Suyuti. Ustaz Adi Hidayat juga mengonfirmasi kelemahan hadis itu melalui saluran YouTube-nya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan konsep hewan kurban menjadi kendaraan di akhirat masih belum memiliki dalil yang jelas, bahkan dinilai bermasalah oleh beberapa ulama.
Namun, meskipun begitu, umat Islam tetap dapat memetik hikmah dari hadis itu.
Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang dimaksud dengan "kendaraan" adalah memudahkan orang yang berkurban untuk melewati shirath (jembatan menuju surga).
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani berpendapat, semakin baik hewan kurban yang diberikan, semakin besar pula balasan yang diterima atasnya.
Berusaha memberikan yang terbaik dalam berkurban adalah sunah. Contohnya, Allah menerima kurban Habil, putra Nabi Adam, karena dia memberikan hewan ternak terbaik yang dimilikinya.