’’Jangan sampai proses penghitungan terlalu lama, karena akan bahaya bagi petugas,’’ kata Yanuar Prihatin.
Baca Juga: 'Seven' Jungkook BTS Jadi Lagu Artis Korea Kedua yang Bertahan 4 Minggu di Billboard Global 200
Kampanye juga harus diatur dengan baik. Dengan demikian, tidak terjadi gesekan antar pendukung.
Selain itu, aksi saling menghujat dan menyerang perlu diantisipasi. Para kandidat harus mengampanyekan gagasan, bukan kebencian.
Yang tak kalah pentingnya adalah sosialisasi. Yanuar Prihatin mengatakan, sosialisasi harus secara masif sehingga masyarakat antusias menyambut dan ikut serta dalam pemilu.
Baca Juga: Penasaran dengan Harta Kekayaan Wakil Bupati Subang? Berikut LHKPN Terbaru Agus Masykur Rosyadi
Anak-anak muda, baik generasi Z maupun milenial, akan mendominasi pemilih. Karena itu, sosialisasi harus digencarkan.
Legislator asal dapil Jawa Barat itu menambahkan, generasi muda akrab dengan media sosial.
Karena itu, sosialisasi melalui media digital harus dimasifkan. Penyelenggara bisa menggandeng ahli dalam menyusun rencana sosialisasi dan pembuatan konten kreatif.
Baca Juga: Saudi Punya Pemain Termahal di Dunia, Inilah Daftar Pesepakbola yang Hijrah
’’Sekarang konten menjadi raja,’’ ungkap Yanuar Prihatin.
Dengan konten menarik dan kreatif, anak-anak muda akan menjadi tertarik untuk melihat dan mengikutinya.
Mereka pun akan gampang dipengaruhi untuk aktif menjadi pemilih pada pesta demokrasi lima tahunan itu.
Baca Juga: 25 Ribu Anggota Pramuka Berkumpul di Cibubur, Wakil Presiden Ma'ruf Amin Bilang Begini
Sosialisasi juga penting melibatkan media mainstream yang memiliki trust. (lum/c17/hud)
Artikel Terkait
Tangkal Hoaks, Anak-anak Muda di Kota Bogor Harus di Depan Kampanyekan Pemilu Gagasan
Ketimbang Goyang Airlangga Lewat Munaslub, Kader Golkar Diminta Lebih Baik Fokus Sukseskan Pemilu 2024
Bidik Kelompok Perempuan, PPP Targetkan Raih 11 Juta Suara di Pemilu 2024
PDIP Latih Jurkam Muda Untuk Menangkan Pemilu 2024
Duit Pemilu 2024 Mampet, KPU Sebut Kurang Rp 3 Triliun
514 Bawaslu Kabupaten dan Kota Alami Kekosongan Jabatan, Berpotensi Gugatan Hasil Pemilu 2024
Peninjauan Kembali Ditolak MA, Prima Kandas Jadi Peserta Pemilu 2024, KPU Bilang Begini