Minggu, 21 Desember 2025

Pilpres 2024 Lebih Ideal Jika Airlangga dan Muhaimin Iskandar Bentuk Poros Keempat

- Rabu, 5 Juli 2023 | 14:47 WIB
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar.
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar.

RBG.ID-JAKARTA, Peta politik Tanah Air jelang Pemilu 2024 masih begitu dinamis. Bahkan, baru-baru ini santer terdengar munculnya poros baru atau poros keempat sebagai alternatif dari tiga poros koalisi partai yang sebelumnya terbentuk.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno memprediksi, Pilpres 2024 akan diikuti tiga hingga empat poros koalisi. Kondisi ini dianggap lebih ideal untuk memberikan pilihan bagi masyarakat.

"Saya pikir pada Pilpres 2024 sepertinya lebih baik menciptakan empat poros, sehingga menu capresnya lebih banyak dan lebih variatif bagi publik. Pemilih bisa menentukan pilihan bukan hanya pada dua calon tapi empat calon, tentu saja ini bagus bagi demokrasi," kata Adi kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).

Baca Juga: Viral! Seorang Anak Perempuan di Rangkasbitung Pingsan Diduga Akibat Kelaparan, Dibawa Polisi ke Klinik

Menurut Adi, jika dilihat dari perkembangan dan situasi politik saat ini, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto dapat menjadi motor penggerak poros keempat.

Potensi poros keempat bisa saja terjadi antara dua partai besar, yakni Partai Golkar dan PKB, mengingat komunikasi antara kedua ketua umum yang cukup baik dan intens.

"Ada kemungkinan juga jika memang Partai Golkar benar-benar ingin serius untuk memenangkan Pilpres, maka Partai Golkar bisa menarik PKB ke arah poros keempat sebagaimana kita tahu bahwa saat ini PKB masih terombang-ambing di tengah ketidakpastian dengan Partai Gerindra," ungkap Adi.

Baca Juga: Shawol Sejati, Hoshi Seventeen Berkesempatan untuk Dance Challange dengan Taemin SHINee

Dia menjelaskan, Partai Golkar dan Partai PKB merupakan partai besar, apalagi Partai Golkar dengan perolehan suaranya terbanyak kedua pada Pemilu 2019, tentunya ini menggambarkan bahwa partai ini stabil dan memiliki basis massa yang kuat.

"Duet Partai Golkar dan PKB ini sangat menarik kalau mau dikaji dari sisi peta suara di daerah, terutama di Jawa Barat dan Jawa Timur. Dua partai ini punya basis massa yang cukup banyak, punya mesin partai dan mesin pemenangan yang solid," jelasnya.

Apalagi, lanjut Adi, sejumlah rumor politik dan peristiwa pertemuan antara Jokowi, Prabowo dan Erick Thohir memberi sinyal potensi Prabowo-Erick dapat bersanding.

Baca Juga: Kronologis Tewasnya Bocah 9 Tahun Usai Tertabrak Perahu Wisata Di Pantai Pasir Putih Pangandaran

"Saya melihat fenomena tersebut menjadi sinyal Prabowo sangat mungkin pada akhirnya bersanding bersama Erick Thohir dibandingkan Cak Imin. Hal ini menjadi momentum PKB akhirnya merapat ke Partai Golkar," tandasnya.

Sementara pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Husaini Dani menilai adanya faktor Golkar dan PKB dalam menentukan proyeksi koalisi pilpres 2024. Dengan pendekatan ini maka proyeksi koalisi Pilpres 2024 juga akan semakin mengerucut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X