Senin, 22 Desember 2025

Ada Kecocokan, Peluang Terbentuknya Koalisi Besar Makin Terbuka

- Senin, 3 April 2023 | 14:41 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat meresmikan kantor Sekber Gerindra-PKB, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). PKB dan Partai Gerindra meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) guna pemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat meresmikan kantor Sekber Gerindra-PKB, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). PKB dan Partai Gerindra meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) guna pemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

Apalagi, secara politik, semua partai berada di gerbong yang sama sebagai pendukung pemerintah. ”Gerbong inilah yang siap untuk melanjutkan program secara lebih cepat,” ujarnya.

Baca Juga: Matangkan Koalisi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Temui Petinggi Demokrat

Sementara itu, Presiden Joko Widodo memberikan sinyal dukungan. Dia menilai KIB dan KKIR cocok jika berjalan bersama. ”Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai,” katanya.

Jokowi menegaskan, dirinya tidak ikut campur dalam urusan pilpres dengan segala koalisinya. Bagi dia, urusan usung mengusung calon merupakan kewenangan partai politik. Saat ini, lanjut Jokowi, dirinya memosisikan diri sebagai pihak yang memberi masukan, bukan menyampaikan perintah.

Jika dimintai tanggapan, dia siap memberikan pendapatnya. ”Kalau gak ditanya, saya diem-diem aja,” ujarnya.

Karena itu, dia juga mengklarifikasi isu yang menyebut KIB berada di bawah instruksinya. Dia menegaskan, KIB terbentuk karena kesepakatan para ketua umum partai.

"(Kemudian) baru datang ke saya, ’Pak mohon restu ya’. Saya ditanya gitu-gitu itu, ya saya restui. Sebetulnya hanya-hanya gitu aja,” jelas Jokowi. Pola yang sama terjadi di KKIR yang digagas Gerindra dan PKB.

Pada bagian lain, meski pertemuan itu bertajuk silaturahmi pendukung pemerintah, PDIP justru absen. Hal tersebut memantik spekulasi renggangnya hubungan PDIP dan Jokowi. Namun, anggapan itu dibantah para Ketum. Selaku tuan rumah, Ketum PAN Zulhas membantah PDIP tidak dilibatkan.

Bahkan, Zulhas menyebut, bukan hanya PDIP, Nasdem juga diundang. Hanya, Megawati maupun Surya Paloh sama-sama tidak dapat hadir. ”Bu Megawati dan Bang Surya Paloh ke luar negeri,” terangnya.(jpc)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X