RBG.ID-BANDUNG, Memasuki tahun politik, beberapa partai politik sudah memetakan basis suaranya di masing-masing daerah.
Salah satunya Provinsi Jawa Barat, yang merupakan salah satu provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia.
Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 35 juta, Provinsi Jawa Barat jelas menjadi magnet tersendiri bagi partai politik untuk meraup suara dalam perhelatan kontestasi politik 2024.
Beberapa partai politik kompak memasang target tinggi di Provinsi Jawa Barat pada Pemilu Serentak 2024 meski diwarnai isu perubahan sistem dan pengunduran jadwal.
Baca Juga: Abaikan Putusan Pengadilan, Kemendagri Pastikan Pemilu Sesuai Jadwal 14 Februari 2024
Tak hanya memiliki DPT besar, Jawa Barat juga wilayah yang dinamis. Indikator sederhana bisa ditinjau dari komposisi jatah 120 kursi DPRD pada Pileg 2019.
Gerindra berhasil menempatkan 25 kader sebagai wakil rakyat. Di urutan berikutnya, ada PKS dengan 21 kursi, PDIP 20 kursi, Golkar 16 kursi, PKB 12 kursi, Demokrat 11 kursi, PAN 7 kursi, Nasdem 4 kursi, PPP 3 kursi, dan Perindo 1 kursi.
Raihan Gerindra itu melonjak tajam jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya 11 kursi. Momentum Pemilu 2024 tentu akan menjadi tantangan bagi pengurus partai bisa memaksimalkan raihan suara.
Sebab, semua pemilihan umum dari mulai Pileg, Pilgub hingga Pilpres akan dilangsungkan dalam tahun yang sama.
Baca Juga: Ekstrimis Terindikasi Tunggangi Pemilu 2024, Wapres Minta Postingan di Medsos Mulai Diawasi
Perlu ramuan strategi sekaligus pendekatan yang berbeda dalam upaya meraih simpati hingga berdampak pada hasil yang sudah dicanangkan. Dalam satu kesempatan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membocorkan metode kampanye yang dia gunakan.
"Jabar itu konstituennya terbesar secara nasional. Penduduknya hampir 50 juta jiwa, pencoblosnya (pemilih) ada 30 juta jiwa. Harus pintar merebut konstituen Jabar yang besar. Jabar ini perjuangan sesungguhnya parpol," kata dia pada awal Desember 2022 lalu seperti dikutif dari merdeka.com.
"Warga Jabar sangat sensitif dengan narasi. Pintar-pintar lah membuat narasi. Pengalaman saya ikut dua kali pilkada, kampanye paling mudah itu door to door tapi berat. Kemenangan butuh perjuangan. Modal permukaan saja belum cukup. Sapa warganya, ketok pintunya," ia melanjutkan.
Baca Juga: KPU Banding Putusan Penundaan Pemilu, Hari Ini Memori Dikirim ke Pengadilan Tinggi
Artikel Terkait
Forkopimda Kota Bogor Pastikan Pemilu Berjalan Lancar
Jelang Pemilu 2024, Ma'ruf Amin Sebut Ada 3 Hal yang Perlu Diperhatikan
DPR Panggil KPU Guna Bahas Putusan PN Jakpus Soal Penundaan Pemilu 2024
KPU Banding Putusan Penundaan Pemilu, Hari Ini Memori Dikirim ke Pengadilan Tinggi
Pemilu Makin Dekat, Inilah Daftar Harta Kekayaan Bakal Capres dan Cawapres