RBG.id - Pendidikan berkualitas adalah fondasi penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan produktif.
Namun, laporan terbaru UNESCO menunjukkan minat baca di Indonesia sangat rendah hanya 0,01 persen.
Ini berarti dari setiap 10.000 orang hanya satu yang memiliki ketertarikan tinggi untuk membaca.
Baca Juga: Resmi Gugat Cerai Sang Istri, Akun YouTube Baim Paula Bakal Dihapus?
Angka ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi.
Rendahnya minat baca ini menjadi peringatan, upaya peningkatan literasi dan akses pendidikan harus lebih diprioritaskan.
Rendahnya minat baca di Indonesia memberikan dampak signifikan terhadap kualitas pendidikan di semua tingkatan.
Membaca adalah keterampilan dasar yang sangat penting untuk perkembangan intelektual siswa.
Namun, rendahnya antusiasme terhadap kegiatan ini menghambat pemahaman ilmu pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas siswa.
Akibatnya, kualitas lulusan yang dihasilkan oleh sistem pendidikan nasional menjadi kurang optimal.
Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca ini antara lain keterbatasan akses terhadap buku atau bahan bacaan yang berkualitas, terutama di wilayah-wilayah terpencil.
Selain itu, minimnya fasilitas perpustakaan yang memadai di sekolah-sekolah dan masyarakat juga memperparah kondisi sehingga kesempatan bagi siswa untuk menumbuhkan kebiasaan membaca menjadi semakin terbatas.