Honda EM1 e: pakai motor listrik 1,7 kW dengan torsi 90 Nm dan top speed 45 km/jam. Sementara Yamaha NEO’s lebih bertenaga, 2,3 kW dan torsi 138 Nm, tapi jarak tempuhnya sedikit lebih pendek, sekitar 37 km per charge.
Honda unggul di efisiensi dan kestabilan, sedangkan Yamaha unggul di tenaga dan fleksibilitas. Apalagi NEO’s bisa pasang dua baterai sekaligus buat jarak tempuh lebih jauh hingga 68 km.
Soal pengisian, EM1 e: butuh waktu sekitar 6 jam, sedangkan NEO’s bisa penuh dalam 4 jam. Tapi Honda punya nilai plus pada bagian Mobile Power Pack (MPP) yang bisa dicabut dan ditukar di stasiun swap milik mereka. Praktis banget buat harian.
Baca Juga: Umur Baterai Motor Listrik Cuma 3 Tahun? Ini Fakta dan Cara Rawatnya Biar Tetap Awet
Strategi Harga dan Pasar
Honda sudah jual EM1 e: seharga Rp 33 juta OTR Jakarta setelah dapat subsidi Rp 7 juta dari pemerintah.
Artinya, motor ini resmi memenuhi syarat TKDN 40%, alias buatan lokal yang mendukung ekosistem industri dalam negeri.
Sementara Yamaha belum menetapkan harga final. Di Vietnam, NEO’s dijual sekitar Rp 31 juta, tapi kalau masuk Indonesia dengan status impor, harganya bisa tembus Rp 40 jutaan.
Yamaha kabarnya menunggu kesiapan komponen lokal agar bisa ikut program subsidi juga.
Siapa yang Lebih Ramah Lingkungan?
Menariknya, meskipun belum jual motor listrik secara resmi, Yamaha sebenarnya sudah lebih dulu menapaki jalur hijau.
Lewat program PLTS di Karawang, Yamaha Indonesia berhasil menurunkan emisi pabrik hingga 12% dan meraih penghargaan GREEN PROPER untuk semua fasilitas produksinya.
Honda lebih fokus ke sisi produk, memperbanyak line-up kendaraan listrik agar konsumen langsung bisa merasakan transisi dari bensin ke baterai.
Reputasi dan Arah Masa Depan
Honda dikenal stabil dan efisien, sementara Yamaha terkenal dengan performa dan desain sporty.