Beberapa faktor teknis yang membuat mobil ini lebih tahan terhadap air dibanding kendaraan modern antara lain:
1. Mesin 4JA1-L Legendaris
Panther menggunakan mesin diesel 2.499 cc berteknologi Direct Injection yang dikenal memiliki daya tahan tinggi serta toleransi terhadap kondisi ekstrem.
2. Minim Sensor Elektronik
Tidak seperti mesin modern berbasis common rail, mayoritas sistem pembakaran Panther bekerja secara mekanikal.
Absennya banyak sensor dan ECU membuat mesin tidak mudah rusak akibat korsleting ketika terkena air.
3. Torsi Melimpah di Putaran Rendah
Mesin ini menghasilkan tenaga 80 PS pada 3.500 rpm dan torsi 192 Nm pada 1.800 rpm. Karakter torsi rendah tersebut membantu kendaraan bergerak di permukaan licin atau berlumpur.
4. Konstruksi Kaki-Kaki Tangguh
Kombinasi suspensi MacPherson Strut di depan dan leaf spring di belakang memberikan ketahanan pada kondisi beban berat dan medan yang tidak rata.
5. Posisi Air Intake yang Tinggi
Desain saluran udara yang relatif aman dari percikan air berperan mencegah kerusakan hydrolock, meski tetap tidak direkomendasikan menerjang banjir melebihi tinggi kap mesin tanpa snorkel tambahan.
Meski video tersebut memicu kekaguman, sejumlah mekanik mengingatkan bahwa tindakan menghidupkan mobil setelah terendam air dalam waktu lama dapat berisiko.
Komponen seperti rem, bearing, kelistrikan, hingga pelumasan dapat terdampak dan memerlukan pemeriksaan profesional.
Isuzu Panther sendiri dikenal sebagai salah satu MPV diesel paling legendaris di pasar Indonesia.
Artikel Terkait
Idola Baru Kaum Gen Z! Segini Harga dan Pajak Tahunan Mobil Suzuki S Presso
Minimalis dan Stylish! Bedah Spesifikasi Mobil Suzuki S Presso, Iritnya Kebangetan
Fitur Komplit BBM Irit, Ini Sederet Kelebihan dan Kekurangan Mobil Suzuki S Presso
Wuling Darion EV Resmi Tantang BYD M6 di Pasar Mobil Listrik MPV, Mana yang Lebih Canggih?
Jarak Tempuh Tembus 550 Km! Suzuki eVX Siap Rebut Pasar Mobil Listrik Global, Ini Keunggulannya