Minggu, 21 Desember 2025

Bensin Boros Padahal Dipakai Harian? Coba Cek Komponen Ini Sebelum Salahkan Motornya

- Jumat, 24 Oktober 2025 | 12:39 WIB
Ilustrasi Tangki Bensin Motor (Sumber foto: Website SUZUKI)
Ilustrasi Tangki Bensin Motor (Sumber foto: Website SUZUKI)

RBG.ID - Banyak pengendara mengeluhkan bensin yang cepat habis, padahal motor hanya digunakan untuk aktivitas harian.

Jika kamu salah satunya, jangan buru-buru menyalahkan motornya dulu. Soalnya, penyebab bensin boros sering kali justru berasal dari hal-hal sepele yang luput dari perhatian.

Mulai dari tekanan angin ban, kondisi busi, sampai cara berkendara yang keliru - semuanya bisa bikin konsumsi bahan bakar membengkak tanpa kamu sadari.

Yuk, cek satu per satu penyebabnya berikut ini!

Baca Juga: Tarikan Motor Injeksi Ngempos di Tanjakan? Jangan Panik, Begini Cara Bedain Masalah Busi, Filter, atau CVT

1. Tekanan Angin Ban Kurang

Jangan remehkan tekanan angin ban. Ban yang kempis atau kurang angin bikin permukaan ban yang menempel ke aspal makin lebar. Akibatnya, motor terasa berat saat jalan dan mesin dipaksa kerja lebih keras. Kalau sudah begini, bensin yang dibakar pun jadi lebih banyak.

Tekanan angin ban sebaiknya selalu disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan.

Untuk motor matic misalnya, idealnya di kisaran 29 - 33 psi tergantung beban. Periksa minimal seminggu sekali, apalagi kalau motor sering dipakai untuk perjalanan jauh atau melewati jalanan rusak.

Baca Juga: Biar Dompet Gak Boncos, Ini Tips Cerdas Pilih Oli Mesin Motor Auto Awet dan Irit

2. Filter Udara Kotor

Filter udara adalah paru-paru motor. Kalau kotor, udara yang masuk ke ruang bakar jadi berkurang dan campuran bensin - udara tidak lagi seimbang. Pembakaran pun tidak sempurna dan membuat bensin terbuang percuma.

Ciri filter udara kotor biasanya suara mesin terdengar berat dan knalpot terasa lebih panas dari biasanya.

Bersihkan filter udara tiap 2.000 - 3.000 km, atau ganti baru setiap 10.000 km agar motor tetap irit dan responsif.

Baca Juga: Update Klasemen Grup G ACL Two 2025 Kelar Laga Persib vs Selangor: Maung Bandung Naik ke Puncak

3. Busi Melemah

Percikan api yang lemah di busi bisa mengacaukan pembakaran. Motor jadi kurang bertenaga dan kamu tanpa sadar menarik gas lebih dalam agar tetap ngebut - padahal ini justru bikin bensin makin boros.

Coba periksa ujung busi. Kalau warnanya kehitaman atau banyak kerak, itu tanda busi perlu dibersihkan atau diganti.

Idealnya, ganti busi setiap 8.000 - 10.000 km, terutama buat kamu yang sering melewati jalur padat atau macet.

4. Rantai atau V-Belt Mulai Aus

Khusus motor matic, V-belt yang aus bisa menurunkan performa sekaligus bikin bahan bakar boros.

Baca Juga: Ngilu! Janda di Lampung Nekat Potong Alat Kelamin Kekasihnya Gegara Doyan Selingkuh

Sedangkan untuk motor bebek dan sport, rantai yang kendur atau kering menyebabkan gesekan lebih besar pada roda belakang.

Akibatnya, tarikan motor jadi berat dan mesin butuh tenaga ekstra untuk melaju.

Cek kondisi rantai atau V-belt secara rutin setiap servis berkala, dan segera ganti kalau terasa getas atau mulai menimbulkan bunyi aneh di area CVT.

5. Oli Mesin Tidak Sesuai

Meski terlihat sepele, penggunaan oli yang tidak sesuai spesifikasi juga bisa bikin bensin boros.

Baca Juga: BYD Tantang Honda dan Suzuki lewat Kei Car Listrik Eksklusif untuk Pasar Jepang, Bakal Hadir di Indonesia?

Oli terlalu kental membuat putaran mesin lebih berat, sementara oli terlalu encer tidak mampu melindungi komponen dengan baik.

Gunakan oli sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya SAE 10W-30 untuk motor matic dan 10W-40 untuk motor manual.

Ganti oli setiap 2.000 - 3.000 km agar mesin selalu dalam performa terbaik dan pembakaran tetap efisien.

6. Gaya Berkendara yang Buruk

Ini dia penyebab paling sering tapi paling jarang disadari.
Kebiasaan ngegas-ngegas, akselerasi mendadak, atau sering menahan putaran mesin tinggi membuat konsumsi bensin meningkat drastis.

Baca Juga: Ini Deretan Merek Mobil Paling Laris di Indonesia Tahun 2025, Mobil Listrik Termasuk?

Kalau ingin motor irit, biasakan berkendara dengan ritme halus. Tarik gas perlahan, jaga kecepatan stabil, dan hindari rem mendadak.

Selain lebih hemat bensin, cara ini juga bikin umur mesin dan rem jadi lebih panjang.

7. Karburator atau Injektor Kotor

Pada motor injeksi, kotoran di injektor bisa bikin semprotan bensin tidak merata. Sementara pada motor karburator, setelan campuran udara-bensin yang tidak tepat juga bisa membuat motor boros.

Servis berkala di bengkel resmi bisa jadi solusi paling aman. Biasanya mekanik akan membersihkan sistem bahan bakar sekaligus menyetel ulang agar campuran bensin dan udara kembali ideal.

Borosnya bensin bukan selalu karena motornya nggak irit, tapi lebih sering karena perawatan yang terabaikan.

Dengan rutin servis, menjaga tekanan ban, membersihkan filter udara, dan berkendara dengan bijak, kamu bisa hemat bensin tanpa perlu ganti motor baru.

Jadi sebelum menyalahkan mesin, coba periksa dulu hal-hal kecil di atas - siapa tahu sumber borosnya justru dari kebiasaan kamu sendiri.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X